1. PT Agincourt Resources (Martabe)
- Kehilangan tutupan hutan sekitar 300 hektar di area DAS Batang Toru sepanjang 2024–2025.
- Lokasi fasilitas tailing berdekatan dengan Sungai Aek Pahu yang mengaliri permukiman warga.
2. PT NSHE (PLTA Batang Toru)
- Kehilangan tutupan hutan lebih dari 350 hektar, terutama di sepanjang 13 km aliran sungai.
- Sedimentasi tinggi dan fluktuasi debit sungai akibat pembuangan limbah galian terowongan dan pembangunan bendungan.
3. PT Toba Pulp Lestari (TPL)
- Perubahan ribuan hektar hutan menjadi Perkebunan Kayu Rakyat (PKR) berbasis tanaman Ekaliptus di Sipirok.
- Skema PHAT (Pemanfaatan Kayu Tumbuhan Alami) akan mempercepat pembukaan hutan dan mengganggu koridor satwa.
4. Degradasi Koridor Satwa
WALHI mencatat degradasi 1.500 hektar koridor penghubung Dolok Sibualbuali–Hutan Lindung Batang Toru Blok Barat dalam tiga tahun terakhir.
PTAR Angkat Bicara, Bantah Tudingan Banjir Bandang Garoga
PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, menyampaikan duka cita mendalam atas bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, terutama di Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Padangsidimpuan.
Perusahaan menegaskan kesiapan penuh dalam memberikan dukungan kemanusiaan, sekaligus meluruskan kabar yang mengaitkan aktivitas tambang dengan bencana tersebut.
“Fokus kami saat ini adalah keselamatan masyarakat. Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban serta seluruh penyintas yang terdampak,” ujar manajemen PTAR dalam pernyataan resminya.
Luruskan Informasi: Lokasi Banjir Garoga Bukan di DAS Aek Pahu
Seiring beredarnya spekulasi mengenai penyebab banjir bandang, PTAR menegaskan bahwa lokasi bencana di Desa Garoga berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Garoga/Aek Ngadol, yang tidak terhubung dengan DAS Aek Pahu, tempat operasional Tambang Emas Martabe berada.
Pemantauan lapangan perusahaan juga tidak menemukan adanya material kayu di DAS Aek Pahu yang berkaitan dengan temuan material di lokasi banjir.
PTAR menyatakan siap mendukung kajian komprehensif pemerintah terkait faktor-faktor penyebab bencana tersebut.
“Kami mendukung penuh penyelidikan resmi dan siap bekerja sama secara transparan,” tegas manajemen PTAR dalam keterangan resminya.
PTAR Dirikan Posko, Salurkan Bantuan Logistik, dan Kerahkan Tim SAR
Sejak hari pertama pascabencana, PTAR telah menurunkan tim darurat ke sejumlah wilayah untuk membantu proses evakuasi dan pemenuhan kebutuhan mendesak warga.
Bentuk bantuan yang sudah terlaksana mencakup:
1. Pendirian Posko dan Layanan Dasar
Empat posko penanggulangan bencana telah berdiri dengan total kapasitas lebih dari 700 pengungsi.
Fasilitas posko meliputi layanan kesehatan, dapur umum, serta tenaga juru masak.
Posko menampung penyintas dari Desa Garoga, Hutagodang, dan Batu Horing.
2. Bantuan Logistik
PTAR menyalurkan:
- makanan siap saji
- sembako
- air bersih
- kompor dan tabung gas
3. Sandang & Sanitasi
- pakaian layak pakai
- portable toilet untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pengungsi
4. Layanan Kesehatan
- obat-obatan
- tim medis yang siaga di posko-posko utama
5. Evakuasi dan Penyelamatan
- Mengerahkan emergency Response Team (ERT) dengan perahu karet untuk membantu warga yang terisolasi.
6. Dukungan Mobilitas dan Transportasi
- Mengoperasikan satu unit helikopter untuk distribusi logistik ke area sulit terjangkau serta mendukung teknisi PLN mempercepat pemulihan listrik.
7. Pemulihan Akses Jalan
- Menurunkan alat berat seperti ekskavator/backhoe loader untuk membuka jalur yang tertutup longsor.
PTAR menyatakan siap menambah jumlah posko maupun dapur umum bila situasi memerlukan dan akses memungkinkan.
Perkuat Koordinasi dengan Pemerintah dan Pihak Terkait
PTAR memastikan koordinasi dengan berbagai instansi berjalan intensif, termasuk BPBD, TNI/Polri, Basarnas, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta relawan dan pemangku kepentingan lokal.
“Seluruh langkah kami lakukan mengikuti arahan pemerintah agar kegiatan evakuasi, distribusi bantuan, dan layanan kesehatan berlangsung tepat sasaran,” dalam keterangan PTAR.
Fokus pada Keselamatan dan Respons Cepat
Keselamatan masyarakat, karyawan, dan mitra kerja, menurut perusahaan tetap menjadi prioritas. PTAR memastikan tim ERT di lapangan meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat sesuai standar keselamatan.
“Kami akan terus memberikan dukungan selama proses penanganan bencana berlangsung. Semoga kondisi segera pulih dan masyarakat dapat bangkit kembali,” tutup keterangan resmi PTAR.











