Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

Pernyataan Prabowo Soal Sawit Picu Kritik Warganet Usai Banjir Sumatera: Ini Data Lengkap Luas Perkebunan Sawit RI

×

Pernyataan Prabowo Soal Sawit Picu Kritik Warganet Usai Banjir Sumatera: Ini Data Lengkap Luas Perkebunan Sawit RI

Sebarkan artikel ini
sawit Indonesia
Presiden Prabowo saat berpidato di HUT ke-61 Partai Golkar

Topikseru.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekuatan strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor energi melalui pemanfaatan kelapa sawit sebagai bahan bakar alternatif. Pernyataan itu disampaikan dalam peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

“Kita diberi anugerah kelapa sawit. Sawit bisa jadi solar, bisa jadi bensin, dan teknologinya sudah ada,” ujar Prabowo dalam pidatonya.

Menurut Prabowo, diversifikasi energi menjadi penting mengingat situasi geopolitik global yang tidak stabil. Dia mencontohkan konflik di Eropa, potensi gangguan di Laut Merah, hingga risiko penutupan Selat Hormuz, yang dapat menghambat pasokan BBM internasional.

“Kalau perang meluas, bisa saja kita tidak lagi bisa impor BBM. Negara akan lebih aman jika punya sumber energi dari komoditas sendiri,” tambahnya.

Baca Juga  Presiden Prabowo Minta Rp 13 Triliun Hasil Korupsi CPO Disalurkan ke LPDP: Untuk Masa Depan Anak Bangsa

Viral di Media Sosial: Ucapan Prabowo Dibandingkan dengan Banjir Sumatera

Pernyataan Presiden langsung memicu diskusi panas di media sosial. Dalam berbagai unggahan, sejumlah warganet mempertanyakan relevansi pujian terhadap sawit di tengah bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang tiga provinsi di Sumatera.

Di antara komentar paling menonjol adalah tudingan bahwa deforestasi untuk ekspansi kebun sawit turut memperparah banjir, terutama pada wilayah bantaran sungai dan dataran tinggi.

Banyak warganet juga mengunggah foto-foto lahan gundul, gambut rusak, hingga visual banjir bandang sebagai bentuk kritik terhadap industri sawit.

Beberapa pertanyaan yang banyak berulang di platform X dan Instagram antara lain:

“Kalau sawit sehebat itu, kenapa petani kecil tidak sejahtera?”

“Kenapa banjir makin parah setiap tahun?”

“Sawit bisa jadi energi, tetapi lingkungannya bagaimana?”