Topikseru.com – Khutbah Jumat 4 Juli 2025: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan di manaBulan Muharram, sebagai pembuka tahun dalam kalender Hijriah, bukan sekadar penanda waktu, tetapi juga momentum reflektif untuk merenungi dinamika hidup yang penuh fluktuasi.
Dalam setiap pergantian tahun, kita diingatkan bahwa kehidupan tak selalu berjalan lurus dan stabil; ada naik-turun, suka-duka, serta tantangan yang datang silih berganti.
Muharram menghadirkan ruang untuk menyegarkan niat, menata ulang langkah, dan memperkuat spiritualitas agar lebih siap menghadapi perubahan dan ujian hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Naskah Khutbah Jumat dengan judul: “Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan”
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِعَفْوِهِ تُغْفَرُ الذُّنُوْبُ وَالسَّيِّئَاتُ، وَبِكَرَمِهِ تُقْبَلُ الْعَطَايَا وَالْعِبَادَاتُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ، الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ، الْمُرْسَلِ إِلَى كَافَّةِ الْمَخْلُوْقِيْنَ، وَعَلَى آلِهِ وَذُرِّيَتِهِ الْأَطْهَارِ، وَصَحَابَتِهِ الْأَخْيَارِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِالْاِبْتِعَادِ مِنَ الْأَشْرَارِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، فَمَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى وَاتَّقَى فَقَدْ أَفْلَحَ وَفَازَ، إِنَّ اللهَ لَايُخْلِفُ الْمِيْعَادَ، قَالَ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah
Mengawali khutbah ini, wasiat takwa menjadi hal yang harus disampaikan kepada seluruh jamaah wabil khusus kepada diri khatib pribadi.
Oleh karena itu, pada kesempatan yang penuh berkah ini, mari kita menguatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Takwa menjadi modal penting dalam mengarungi kehidupan yang senantiasa mengalami fluktuasi ini. Dinamika kehidupan seperti roda yang berputar.
Kadang kita berada di posisi atas yang diselimuti kebahagiaan, kesuksesan, optimisme, penuh dengan kecukupan dalam berbagai hal, dan melihat dunia penuh dengan keindahan.
Namun kadang kala kita pasti berada di posisi bawah dengan berbagai masalah menimpa, kesedihan datang bertubi-tubi, cobaan datang silih berganti, pesimisme menghantui dan merasakan dunia tak bersahabat dan melihatnya dalam bayang-bayang ketakutan.
Menghadapi kondisi ini, Muharram menjadi momentum tepat untuk menguatkan kesadaran bahwa kita harus memiliki tekad dan bekal kuat dalam menghadapi kehidupan ini.
Bulan pertama tahun hijriah ini bisa kita maksimalkan untuk melakukan introspeksi perjalanan masa lalu, mensyukuri keberadaan kita di masa kini, dan mempersiapkan perjalanan di masa depan.
Rasulullah telah mengajarkan kita untuk sadar bahwa grafik kehidupan akan senantiasa mengalami fluktuasi alias naik dan turun.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya