Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Khutbah Jumat 10 Juli 2025: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram

×

Khutbah Jumat 10 Juli 2025: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram

Sebarkan artikel ini
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat 10 Juli 2025: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram di man Muharram bukan hanya momentum awal tahun Hijriah, tetapi juga pengingat mendalam akan nilai-nilai kemanusiaan.

مَنْ لَا يَرْحَمِ النَّاسَ لَا يَرْحَمْهُ اللهُ

Artinya: “Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya.” (HR. Tirmidzi).

Hal ini menunjukkan bahwa memanusiakan manusia, siapapun dia, adalah syarat agar kita mendapatkan kasih sayang Allah.

Maka, jangan pernah kita merendahkan orang lain hanya karena mereka berbeda agama. Jangan pula kita menutup pintu kebaikan hanya karena perbedaan keyakinan.

Dalam Al-Qur’an sudah ditegaskan bahwa tidak ada pemaksaan dalam agama: لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ Artinya, “Tidak ada paksaan dalam agama.” (QS. al-Baqarah: 256)

Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak, cinta kasih, dan kemanusiaan. Dalam dunia yang penuh konflik dan perbedaan ini, kita harus menjadi duta kedamaian. Jika seseorang bukan saudara kita dalam agama, maka dia tetap saudara kita dalam kemanusiaan.

Mari kita tebarkan kasih, saling menghormati, menolong tanpa membedakan, dan menjaga persaudaraan sesama insan. Rasulullah bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلاَ إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ أَلاَ لاَ فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلاَلِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلاَ لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلاَ أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلاَّ بِالتَّقْوَى. رواه أحمد والبيهقي

Artinya: “Wahai manusia, ingatlah, sesungguhnya Tuhanmu adalah satu, dan nenek moyangmu juga satu. Tidak ada kelebihan bangsa Arab terhadap bangsa lain. Tidak ada kelebihan bangsa lain terhadap bangsa Arab.

Tidak ada kelebihan orang yang berkulit merah terhadap orang yang berkulit hitam, tidak ada kelebihan orang yang berkulit hitam terhadap yang berkulit merah, kecuali dengan takwanya..” (HR. Ahmad dan al-Baihaqi).

Oleh karena itu bulan Muharram saat ini menjadi momentum tepat bagi kita untuk menguatkan rasa kemanusiaan yang mulai tergerus dengan modernisasi zaman.

Saat ini manusia sudah mulai mengarah kepada kehidupan yang egois, materialistis, dan dehumanis.

Muharram mengajak kita kembali pada fitrah: memanusiakan manusia yakni menghargai sesama tanpa memandang ras, suku, status, atau agama.

Sudah seharusnya kita menolong mereka yang lemah, menebar kasih sayang dan kepedulian, bukan kebencian dan permusuhan.

Muharram adalah waktu yang tepat untuk merefleksi sejauh mana kita memuliakan sesama manusia dalam sikap, tindakan, maupun sistem sosial yang kita bangun.

Rasulullah telah mengajarkan kita untuk memperkuat kemanusiaan dengan menguatkan kepedulian dengan saling berbagi seperti melalui santunan.

Baca Juga  Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah

Pada bulan ini pun Islam melarang melakukan peperangan. Kedua perintah ini menjadi pegangan bagi kita umat Islam untuk menguatkan kepedulian dan kemanusiaan dengan menghindari menyakiti orang lain di bulan Muharram dan bulan-bulan selanjutnya.

Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah
Akhirnya, mari kita maksimalkan bulan Muharram sebagai bulan yang mulia ini dengan ibadah-ibadah yang mulia. Kemuliaan kita sebagai umat beragama bisa dilihat dari sikap kita memuliakan orang lain.

Semoga kita senantiasa diberi petunjuk oleh Allah dalam menjalani kehidupan ini dan menjadi umat yang mampu memberi manfaat baik kepada orang lain. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِوَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

H. Muhammad Faizin, Ketua PCNU Pringsewu, Lampung. Editor: Amien Nurhakim Penulis: Muhammad Faizin Tags Khutbah

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *