Topikseru.com – Khutbah Jumat 25 Juli 2025: Jangan Rusak Alam, Ingat Pertanggungjawaban di Akhirat di mana isu lingkungan hidup bukanlah semata urusan aktivis atau kebijakan negara, melainkan juga bagian penting dari ajaran Islam yang sering kali terabaikan.
Padahal, kerusakan alam yang terjadi hari ini adalah akibat langsung dari tangan manusia yang tidak bertanggung jawab atas amanah bumi yang diberikan Allah.
Islam mengajarkan bahwa setiap perusakan sekecil apa pun akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Maka naskah khutbah Jumat berikut ini disusun dengan judul, “Jangan Rusak Alam, Ingat Pertanggungjawaban di Akhirat.”
Khutbah I
الْـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْعَزِيزِ: ﴿هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا﴾. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ: أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِيَ الْمُقَصِّرَةَ بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَهِيَ وَصِيَّةُ اللَّهِ لِلْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَىٰ: ﴿وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ﴾ (النساء: 131).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Saya berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada seluruh jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa.
Marilah kita menjalani hidup ini dengan penuh kesadaran bahwa takwa adalah bekal terbaik menuju akhirat.
Ketakwaan itulah yang menjadi wasiat Allah kepada umat-umat terdahulu maupun umat ini.
Tidak lupa, marilah kita senantiasa memperbanyak shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, nabi yang telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, dan membimbing umat manusia menuju jalan yang lurus.
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau, keluarga beliau, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.
Di antara amanah besar yang Allah berikan kepada manusia adalah bumi dan seisinya.
Kita bukan pemilik bumi, tetapi khalifah yang bertugas memelihara dan memakmurkan bumi dengan nilai-nilai Islam yang luhur. Dalam QS. Hud ayat 61, Allah berfirman:
هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا Artinya, “Dia (Allah) telah menciptakan kalian dari bumi dan menjadikan kalian sebagai pemakmur di dalamnya.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Imam Al-Qurthubi dalam al-Jami’ li Ahkamil Qur’an (Juz 9 Hal 56) menjelaskan bahwa ayat ini mengandung perintah untuk membangunnya dengan ilmu, amal, dan ketakwaan, bukan merusaknya dengan kerakusan dan kezaliman.
Namun sayangnya, realitas hari ini menyaksikan kerusakan lingkungan di mana-mana: hutan dibabat, sungai tercemar, udara kotor, tanah rusak, satwa punah, semua akibat ulah manusia yang tidak mengindahkan amanah Allah.
Padahal Allah telah memberi peringatan: ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ Artinya, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut akibat ulah tangan manusia.” (QS. Ar-Rum: 41)
Imam al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya al-Jami‘ li Ahkamil Qur’an, pada juz ke-14 halaman 40, menjelaskan bahwa makna “al-fasad” dalam ayat tersebut mencakup segala bentuk kezaliman yang berdampak buruk pada sektor pertanian, pembangunan, dan perdagangan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Kita perlu menyadari bahwa menjaga lingkungan bukanlah isu modern semata, melainkan nilai ajaran Islam yang telah tertanam sejak wahyu pertama diturunkan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya