Inventaris TNI AU saat ini mencakup F-16 Fighting Falcon, Sukhoi Su-27 dan Su-30 Flanker, hingga Hawk 209.
Tak hanya itu, Indonesia juga menanti kedatangan pesawat tempur Rafale buatan Prancis dan jet tempur generasi 4.5 F-15EX Eagle II dari Amerika Serikat sebagai bagian dari rencana modernisasi kekuatan udara nasional.
4. Vietnam: Warisan dan Modernisasi
Posisi keempat ditempati Vietnam, negara dengan sejarah panjang dalam operasi udara. Angkatan udara Vietnam mengoperasikan pesawat tempur buatan Rusia seperti Sukhoi Su-27SK, Su-30MK2, dan berbagai pesawat pendukung.
Modernisasi radar serta latihan rutin di Laut Cina Selatan membuat Vietnam tetap diperhitungkan.
5. Malaysia: Sempat Jaya, Kini Tertatih
Royal Malaysian Air Force (RMAF) berada di posisi kelima. Malaysia memiliki jet tempur MiG-29N (yang kini sebagian di-grounded), Sukhoi Su-30MKM, dan F/A-18D Hornet.
Namun, keterbatasan anggaran dan isu perawatan membuat kekuatan udara Malaysia tak sekuat dekade sebelumnya.
Mengapa Perlu Kuat?
Bagi negara-negara ASEAN, pasukan udara adalah garda depan pertahanan dan simbol kedaulatan wilayah.
Laut China Selatan, jalur perdagangan padat, hingga situasi geopolitik Asia-Pasifik menjadi alasan utama mengapa armada udara terus diperkuat.
Dengan posisi ketiga, Indonesia masih punya pekerjaan rumah besar untuk mengejar modernisasi penuh pasukan udara.
Namun rencana mendatangkan Rafale, F-15EX, serta kerja sama pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae bersama Korea Selatan menjadi sinyal bahwa TNI AU tidak mau tertinggal.






