Mengapa Link Phishing seperti 185.63.253.200 Simontok Masih Memakan Korban Meski Teknologi Makin Canggih?

Sabtu, 2 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi bahaya mengklik link185.63.253.200 Simontok

Ilustrasi bahaya mengklik link185.63.253.200 Simontok

Topikseru.com – Di era serba digital, teknologi keamanan siber semakin canggih. Namun ironisnya, tautan phishing seperti 185.63.253.200 Simontok masih saja menelan korban di Indonesia.

Lantas, di mana letak lubang kealpaan publik hingga jebakan klasik ini terus saja berhasil?

Baca Juga  Jangan Sampai Tertipu! Ini 7 Ciri Link Phishing yang Mudah Kamu Kenali

Jebakan di Balik Link Simontok

Tautan dengan kata kunci Simontok sejak lama dikenal sebagai salah satu kata kunci yang sering dicari untuk konten streaming video dewasa ilegal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Link dengan alamat IP 185.63.253.200 misalnya, sering beredar di media sosial, grup chat, hingga iklan pop-up.

Modusnya sederhana: tautan menjanjikan akses gratis, tetapi diam-diam menanam malware, mencuri data login, hingga memancing korban untuk memasukkan informasi pribadi dan perbankan.

Celakanya, di tengah kesadaran literasi digital yang masih rendah, link-link semacam ini tetap punya pasar empuk.

Kenapa Masih Banyak yang Terjebak?

1. Rasa Penasaran Tinggi

Salah satu senjata ampuh penjahat siber adalah clickbait. Judul bombastis, iming-iming konten ‘dewasa’, atau bonus pulsa gratis selalu jadi umpan manis. Rasa penasaran membuat banyak orang menyepelekan risiko.

Baca Juga  5 Aplikasi Mirip Simontok yang Legal dan Bisa Diunduh di Play Store

2. Kurangnya Perlindungan Perangkat

Banyak pengguna ponsel masih enggan memasang antivirus atau firewall yang memadai. Padahal, perlindungan dasar semacam ini dapat mendeteksi situs phishing yang mencoba mencuri data.

3. Lemahnya Literasi Digital

Berbagai survei menunjukkan literasi digital di Indonesia masih tertinggal dibanding pertumbuhan jumlah pengguna internet. Pengguna awam kerap abai memeriksa keaslian domain, protokol HTTPS, atau tanda sertifikat keamanan.

4. Penegakan Hukum yang Lamban

Walaupun Kementerian Kominfo rutin melakukan take down, domain phishing sering kali muncul kembali dengan alamat IP berbeda. Penegakan hukum dan koordinasi lintas negara juga belum optimal untuk memburu pelaku di balik layar.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Telkomsel Perkuat Pemerataan Akses Digital di Sumatera Utara: Hadirkan Jaringan 4G di Tiga Desa Wilayah Karo
Mahasiswa USU Ubah Limbah Plastik Jadi Gigi Palsu, Raih Environmental and Social Innovation Award 2025
Khutbah Jumat 10 Okotober 2025: Menggapai Berkah dengan Menjadi Pedagang yang Jujur di Era Digital
Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat, 10 Oktober 2025 Stasiun Trans TV, ANTV, RCTI, GTV, MNCTV, Trans7, Indosiar, SCTV, dan MDTV
Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Cara Islam Merawat Lingkungan
Sistem Akademik Belum Sinkron, Mahasiswa Unimed Sudah Bayar UKT tapi Gagal Isi KRS
6 Peristiwa Penting Dunia yang Terjadi pada 6 Oktober: Dari Perang Yom Kippur hingga Peluncuran Instagram
Telkomsel Hadirkan Konektivitas Andal di Desa Nosar: Harapan Baru bagi Masyarakat Tepian Danau Lut Tawar

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:22

Telkomsel Perkuat Pemerataan Akses Digital di Sumatera Utara: Hadirkan Jaringan 4G di Tiga Desa Wilayah Karo

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:00

Mahasiswa USU Ubah Limbah Plastik Jadi Gigi Palsu, Raih Environmental and Social Innovation Award 2025

Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:21

Khutbah Jumat 10 Okotober 2025: Menggapai Berkah dengan Menjadi Pedagang yang Jujur di Era Digital

Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:00

Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat, 10 Oktober 2025 Stasiun Trans TV, ANTV, RCTI, GTV, MNCTV, Trans7, Indosiar, SCTV, dan MDTV

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:17

Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Cara Islam Merawat Lingkungan

Berita Terbaru