Topikseru.com – Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita di mana salah satu sebab manusia merasa begitu kesepian dalam hidup ini adalah karena lupa bahwa Allah selalu dekat dan tak pernah meninggalkan hamba-Nya.
Sudah semestinya manusia menyandarkan dirinya kepada Allah dalam setiap keadaan, termasuk saat merasa kesepian.
Maka, ketika kesepian datang menghampiri, ingatlah bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya, mendengar keluh kesahnya, dan memberikan ketenangan kepada hamba-Nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul, “Khutbah Jumat: Allah selalu Bersama saat Kita Merasa Kesepian”.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَنْزَلَ الْأَحْكَامَ لِإِمْضَاءِ عِلْمِهِ الْقَدِيمِ، وَأَجْزَلَ الْإِنْعَامَ لِشَاكِرِ فَضْلِهِ الْعَمِيمِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الْبَرُّ الرَّحِيمُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمَبْعُوثُ بِالدَّيْنِ الْقَوِيمِ، الْمَنْعُوتُ بِالْخُلُقِ الْعَظِيمِ. صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلَ الصَّلَاةِ وَالتَّسْلِيمِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الْكَرِيْمِ، فَإِنِّي أُوْصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ الْحَكِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْأِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Puji syukur alhamdulillahi rabbil alamin, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita semua, mulai dari ketenangan jiwa, kekuatan ketika menghadapi ujian, hingga harapan di tengah kesendirian.
Semua itu adalah tanda bahwa Allah tidak pernah jauh. Maka marilah kita syukuri kehadiran-Nya, tidak hanya dengan lisan, tapi juga dengan hati yang percaya bahwa kita tidak pernah benar-benar sendiri tanpa-Nya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita, Rasulullah Muhammad SAW, allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alih wa shahbih.
Suri teladan bagi siapa pun yang merasa sepi di tengah keramaian dunia. Beliau pernah merasakan kesepian di dalam gua, ditolak oleh orang-orang terdekatnya, hingga ditinggalkan oleh orang-orang tercinta, namun hatinya tetap yakin bahwa Allah selalu bersama.
Semoga kita termasuk umat yang meneladani keteguhannya dalam menghadapi berbagai ujian, dan kelak dikumpulkan bersamanya dalam surga yang abadi.
Selanjutnya, sudah menjadi amanah bagi kami untuk terus mengingatkan diri kita semua akan pentingnya meneguhkan iman dan merawat takwa dalam kehidupan sehari-hari.
Takwa tidak sekadar rutinitas ibadah atau identitas luar yang tampak saja, tapi juga kesadaran batin yang bisa membuat kita tetap jujur saat tak ada yang mengawasi, tetap sabar saat hati diuji, dan tetap lurus di jalan Allah meski arus dunia menggoda untuk berpaling.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Saat ini kita hidup di tengah masyarakat yang semakin modern, namun ironisnya banyak di antara kita yang merasakan kesepian mendalam.
Menurut laporan dari WHO, sekitar 16% populasi dunia mengalami kesepian, dan lebih dari 871.000 kematian setiap tahun terkait dengan perasaan ini, yang berarti 100 orang meninggal setiap jam akibat kesepian.
Faktor-faktor yang menyebabkan kesepian ini sangat beragam, mulai dari tekanan sosial, kurangnya interaksi sosial, hingga kondisi ekonomi yang sulit, terutama di kalangan remaja dan pemuda yang merasa terasing dalam dunia yang seharusnya saling terhubung.
Namun perlu kita ingat, bahwa merasa kesepian adalah hal yang manusiawi dan hampir semua orang pernah mengalaminya, termasuk Rasulullah.
Nabi pernah merasakan kesendirian saat berada di gua Hira, saat berdakwah, Nabi juga ditinggalkan orang-orang tercintanya, bahkan juga pernah harus hijrah dari Makkah ke Madinah karena banyaknya tekanan dan gangguan saat itu.
Tak ada yang lebih menyakitkan dari semua itu. Namun, kesepian itu tidak membuatnya putus asa, karena keyakinannya bahwa Allah selalu bersamanya menguatkan hatinya.
Maka, jika kita pernah merasakan hal serupa, ingatlah bahwa itu adalah bagian dari ujian hidup, dan dengan mendekat kepada Allah, kesepian bisa berubah menjadi ketenangan.
Berkaitan dengan hal ini, Allah ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (QS Ar-Ra’d, [13]: 28).
Kenapa harus mengingat Allah? Barangkali jawabannya karena dalam keadaan tersebut, kita sangat membutuhkan pertolongan, dukungan, dan kasih sayang dari Allah.
Halaman : 1 2 Selanjutnya