Rasulullah Saw bersabda: اَلمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا Artinya: “Seorang mukmin bagi mukmin yang lain seperti bangunan yang saling menguatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim) Imam Nawawi dalam Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim menjelaskan bahwa hadits ini menggambarkan keharusan adanya saling tolong-menolong dan kerja kolektif dalam kehidupan umat.
Seperti bangunan, jika satu bagian lemah, maka seluruh struktur bisa roboh. Maka saling menguatkan adalah bagian dari iman.
Di sinilah pentingnya kita menjaga kerukunan antarumat beragama, antarormas, antartokoh, bahkan antarlembaga. Jangan biarkan perbedaan pendapat berubah menjadi perpecahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Syekh Abdurrahman Ba’alawi dalam Bughyah al-Mustarsyidin menyatakan: وَيَجِبُ اجْتِنَابُ كُلِّ مَا يُفْضِي إِلَى التَّنَازُعِ وَالْخِلَافِ Artinya: “Wajib menjauhi segala hal yang membawa pada pertengkaran dan perpecahan.”
Karena pertengkaran itu membuka pintu fitnah, merusak amal, dan mengundang kehancuran bangsa. KH Hasyim Asy’ari dalam Risalah Ahlus Sunnah wa al-Jama‘ah juga menekankan pentingnya ukhuwah diniyah dan wathaniyah, persaudaraan keagamaan dan kebangsaan, yang harus dijaga demi kekuatan umat.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Kita patut meneladani hubungan antara para ulama seperti KH Wahid Hasyim, KH Mas Mansur, KH Agus Salim, dan para tokoh nasionalis seperti Soekarno dan Hatta.
Mereka berbeda latar belakang, namun bersatu demi satu tujuan, yaitu kemerdekaan bangsa dan kemajuan rakyat Indonesia. Inilah makna kerjasama sejati, yaitu bukan menyamakan semua hal, tapi mempersatukan kekuatan untuk kebaikan bersama.
Imam al-Ghazali dalam Iḥya ‘Ulumuddin Juz II halaman 224, berkata: لَا يَسْتَقِيمُ أَمْرُ الدُّنْيَا إِلَّا بِالتَّعَاوُنِ وَالتَّوَافُقِ وَتَرْكِ التَّنَازُعِ Artinya: “Urusan dunia tidak akan tegak kecuali dengan kerjasama, saling mendukung, dan meninggalkan pertengkaran.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Kemerdekaan tidak akan bermakna jika kita terus berselisih. Tidak akan ada kemajuan jika bangsa ini retak karena ego pribadi dan kepentingan kelompok.
Mari kita bersatu dalam bingkai “Bhinneka Tunggal Ika”, rukun dalam perbedaan, dan bekerja sama demi masa depan anak cucu kita.
Pesan akhir khutbah ini, mari kita tanamkan dalam hati firman Allah dalam Surat Al-Ma’idah ayat 2 berikut ini: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ Artinya: “Tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.”
Semoga Allah Swt selalu mempersatukan hati kita dalam kebaikan dan memberikan kekuatan untuk terus membangun bangsa ini dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Amin ya robbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah II
اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ، وَجَعَلَ التَّعَاوُنَ وَالاِتِّحَادَ سَبَبًا فِي نَيْلِ النَّصْرِ وَالتَّمْكِينِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ،وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ وَإِيَّايَ الْمُقَصِّرَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، اِعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِىِّۚ يَٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَوَفِّقْهُمْ لِرِضَاكَ، وَاجْعَلْ بِلَادَنَا هَذِهِ بَلَدًا آمِنًا مُطْمَئِنًّا سَخَاءً رَخَاءً وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ، اللّٰهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْـبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا، وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِينَ، اللّٰهُمَّ وَحِّدْ كَلِمَتَنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَوَفِّقْ قَادَتَنَا لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَىٰ، وَانْصُرِ الْمُجَاهِدِينَ وَالْمُصْلِحِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ، وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ .فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَىٰ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ، وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Ustadz H. Moh. Zainal Abidin, Khodimul Ma’had Al-Muayyad Surakarta, Wakil Rois Syuriyah PCNU Surakarta
Halaman : 1 2