Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Ilmu yang dimaksud bukan hanya ilmu agama saja, tetapi juga ilmu sains, teknologi, dan pengetahuan dunia yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.
Sejarah Islam telah membuktikan bahwa para ulama besar dahulu bukan hanya ahli dalam tafsir, hadits, dan fiqih, tetapi juga ahli dalam kedokteran, matematika, astronomi, dan filsafat.
Kita mengenal nama Ibnu Sina, seorang ilmuwan besar dalam kedokteran; Al-Khawarizmi, bapak Aljabar dalam matematika; dan Al-Biruni dalam ilmu astronomi. Mereka adalah contoh bagaimana seorang Muslim mencintai ilmu agama sekaligus ilmu sains.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Rasulullah SAW memberikan perumpamaan tentang ilmu dalam hadits riwayat Imam Bukhari:
مَثَلُ مَا بَعَثَنِيَ اللَّهُ بِهِ مِنَ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتِ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ، وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا، وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةٌ أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِيَ اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ، وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ
Artinya, “Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah utus aku dengannya adalah seperti hujan deras yang turun ke bumi. Ada tanah yang subur, ia menerima air lalu menumbuhkan tanaman yang banyak. Ada tanah yang menahan air, lalu bermanfaat bagi manusia untuk minum dan bercocok tanam. Dan ada tanah tandus, tidak menyimpan air dan tidak menumbuhkan tumbuhan. Demikianlah perumpamaan orang yang menerima ilmu, mengajarkan dan mengambil manfaat darinya, serta perumpamaan orang yang tidak mau menerima ilmu dan berpaling dari petunjuk Allah.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Maka, wahai para jamaah, terkhusus yang muda-muda, jadilah kalian laksana tanah yang subur.
Janganlah menjadi seperti tanah tandus yang menolak ilmu. Pemuda Islam harus cinta belajar, cinta membaca, cinta mengaji, dan cinta mencari ilmu pengetahuan modern. Karena kalianlah generasi penerus umat, yang kelak akan memimpin bangsa dan agama.
Dalam konteks kita di Indonesia, Kementerian Agama telah menggulirkan Kurikulum Cinta, sebuah kurikulum yang menanamkan kecintaan pada ilmu sejak dini, baik ilmu agama yang membimbing akhlak dan ibadah, maupun ilmu pengetahuan modern yang menjadi bekal menghadapi tantangan global.
Upaya ini kiranya perlu didukung sebagai bentuk pendidikan agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang cerdas, berakhlak mulia, sekaligus unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Sesungguhnya, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Ruslan dalam kitab Syarah Sunan Abi Dawud jilid 15 halaman 69, ”Kemuliaan tertinggi setelah kenabian adalah menyebarkan ilmu, membersihkan jiwa manusia dari akhlak tercela, dan membimbing mereka kepada akhlak terpuji, itulah hakikat pendidikan.”
Maka, barangsiapa menuntut ilmu, sesungguhnya ia sedang beribadah kepada Allah. Barangsiapa mengajarkan ilmu, ia sedang menunaikan tugas pewaris para nabi.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Marilah kita jadikan cinta ilmu sebagai bagian dari hidup kita. Ajak anak-anak kita belajar dengan gembira, jadikan rumah-rumah kita bercahaya dengan bacaan Al-Qur’an, kitab, dan buku-buku ilmu pengetahuan.
Jangan sampai kita lalai, karena umat Islam hanya akan mulia jika dekat dengan ilmu. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang disebut dalam firman-Nya, “Dan Dia (Allah) telah mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui, dan karunia Allah atasmu sangatlah besar.”
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Amien Nurhakim, Redaktur Keislaman NU Online dan Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas PTIQ Jakarta.
Halaman : 1 2