Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,
Cinta kepada sesama juga bermakna kasih sayang yang luas. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَٰنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاء
Artinya: “Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah siapa saja yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh siapa yang di langit.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi juz 6, halaman 44 menjelaskan bahwa rahmat yang diperintahkan dalam hadits ini bersifat umum, mencakup seluruh manusia, baik yang beriman maupun yang belum beriman, bahkan meliputi hewan dan makhluk Allah lainnya.
Menyayangi mereka dengan memberi makan, menolong saat kesusahan, dan tidak berbuat zalim, adalah bagian dari wujud cinta sesama.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,
Dari ayat dan hadits-hadits yang telah disebutkan, kita dapat memahami bahwa cinta kepada sesama bukan sekadar anjuran, melainkan perintah agama yang sangat ditekankan.
Bukti keimanan seseorang adalah ketika ia mencintai kebaikan bagi saudaranya, menjaga hak-haknya, serta menjauhi perbuatan zalim terhadapnya.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,
Maka, jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala, cinta kepada sesama harus tampak nyata dalam kehidupan kita sehari-hari, di antaranya dengan menjaga lisan agar tidak menyakiti hati saudara kita, membantu orang lain dengan harta, tenaga, maupun doa, menghargai perbedaan karena Allah telah menciptakan manusia berbangsa-bangsa untuk saling mengenal dan bukan untuk saling merendahkan, serta memaafkan kesalahan agar hati kita senantiasa bersih dan persaudaraan tetap terjaga.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,
Sebagai wujud perhatian terhadap pentingnya kasih sayang dalam kehidupan, Kementerian Agama Republik Indonesia saat ini juga mengusung Kurikulum Berbasis Cinta yang menekankan lima hal pokok: cinta kepada Allah, cinta kepada sesama manusia, cinta kepada lingkungan, cinta kepada bangsa dan negara, serta cinta kepada ilmu pengetahuan.
Kurikulum ini menjadi pengingat bahwa nilai kasih sayang harus hadir bukan hanya di rumah dan masyarakat, tetapi juga di sekolah dan madrasah, agar generasi kita tumbuh dengan iman, ilmu, dan akhlak yang penuh cinta.
Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam hal cinta dan kasih sayang. Beliau menyayangi anak-anak, memuliakan orang tua, bahkan tetangga yang berbeda keyakinan pun beliau hormati.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,
Jika kita ingin mendapatkan rahmat Allah, maka rahmatilah sesama manusia. Jika kita ingin dicintai Allah, maka cintailah saudara-saudara kita sebagaimana kita mencintai diri sendiri.
Maka, jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala, marilah kita jadikan cinta dan kasih sayang kepada sesama sebagai wujud nyata dari ketakwaan kita.
Sebab, dengan saling mencintai, saling menolong, dan saling memaafkan, kita bukan hanya mempererat persaudaraan di dunia, tetapi juga berharap mendapat rahmat dan cinta kasih Allah subhanahu wa ta’ala di akhirat kelak.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Amien Nurhakim, Redaktur Keislaman NU Online dan Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas PTIQ Jakarta.
Halaman : 1 2