Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Naskah Khutbah Jumat 24 Oktober 2024: Petaka ketika Umat Islam Jauh dari Ulama

×

Naskah Khutbah Jumat 24 Oktober 2024: Petaka ketika Umat Islam Jauh dari Ulama

Sebarkan artikel ini
Naskah Khutbah Jumat

سَيَأْتِي زَمَانٌ عَلَى أُمَّتِي يَفِرُّونَ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَالْفُقَهَاءِ فَيَبْتَلِيهِمُ اللَّهُ بِثَلَاثِ بَلِيَّاتٍ أُولَاهَا يَرْفَعُ اللَّهُ الْبَرَكَةَ مِنْ كَسْبِهِمْ وَالثَّانِيَةُ يُسَلِّطُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا ظَالِمًا وَالثَّالِثَةُ يَخْرُجُونَ مِنَ الدُّنْيَا بِغَيْرِ إِيمَانٍ

Artinya: “Akan datang suatu masa atas umatku, di mana mereka akan lari dari para ulama dan fuqaha. Ketika itu terjadi, maka Allah akan menguji mereka dengan tiga macam bencana.

Pertama, Allah akan mengangkat keberkahan dari pekerjaan mereka. kedua, Allah akan mengangkat penguasa zalim untuk mereka. ketiga, mereka anak keluar meninggalkan dunia ini tanpa membawa keimanan.”

Dalam hadits di atas, Rasulullah saw memprediksi bahwa suatu saat nanti akan datang zaman di mana para ulama tidak dihiraukan.

Ketika ulama sudah diabaikan bahkan dimusuhi dan dicela, maka Allah akan menurunkan tiga macam musibah.

Pertama, Allah swt akan mencabut keberkahan hartanya. Boleh jadi ia memiliki harta yang melimpah, tetapi kekayaannya tersebut ia habiskan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya sama sekali.

Alih-alih membuat hidup tenteram dan semakin dekat kepada Allah, harta dan usahanya justru menjadi sumber bencana dan menjadikannya semakin jauh dari Allah.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kedua, Allah akan memberikan kepada mereka penguasa-penguasa zalim, yang tidak mengerti akan hak dan kepentingan rakyat. Saat ini, kita dapat menyaksikan di media sosial pemberitaan mengenai kasus korupsi, adanya kebijakan-kebijakan yang dirasa merugikan rakyat dan berbagai tindak sewenang-wenang yang dilakukan oleh oknum penguasa.

Hal tersebut patut menjadi renungan bagi kita bersama dan ajang introspeksi diri barangkali kondisi ini terjadi karena kita yang mulai menjauh dari para ulama.

Ketiga, ketika orang telah menjauhi ulama maka yang paling dikhawatirkan adalah ia akan meninggalkan dunia dalam keadaan tanpa membawa iman. Orang yang meningkalkan ulama dikhawatirkan akan mati dalam keadaan su’ul khatimah.

Terkait hal ini, Imam Ibnu Asakir pernah berpesan:

اعْلَمْ يَا أَخِي وَفَّقَك اللَّهُ وَإِيَّانَا، وَهَدَاك سَبِيلَ الْخَيْرِ وَهَدَانَا أَنَّ لُحُومَ الْعُلَمَاءِ مَسْمُومَةٌ. وَعَادَةَ اللَّهِ فِي هَتْكِ مُنْتَقِصِهِمْ مَعْلُومَةٌ، وَمَنْ أَطْلَقَ لِسَانَهُ فِي الْعُلَمَاءِ بِالثَّلْبِ بَلَاهُ اللَّهُ قَبْلَ مَوْتِهِ بِمَوْتِ الْقَلْبِ {فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ} [النور: 63] .

“Ketahuilah wahai saudaraku, semoga Allah memberikan taufik kepada kita dan menunjukkan jalan kebaikan! Bahwasanya daging para ulama itu beracun. Dan balasan allah terhadap orang yang merobek kehormatan mereka sudah jelas. Barangsiapa yang mengumbar lisannya terhadap ulama dengan tuduhan keji dan celaan maka Allah akan menurunkan bencana baginya sebelum ia mati dengan dimatikan hatinya. (Allah swt berfirman), “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih”. (Ibnu Hajar al-Haitami, Az-Zawajir ‘an Iqtirofil Kabair, [Darul Fikr, 1987], juz I, hal. 187)

Baca Juga  Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu

Maka dari itu, marilah kita senantiasa membersamai para ulama. Jangan sampai ucapan dan tindakan kita jauh dari nasihat para ulama, apalagi sampai menyinggung marwah para ulama.

بَارَكَ اللّٰهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Khutbah II

الْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَحْدَهُ لا شريكَ لَهُ ارْغَامًا لَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ وَاشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولُهُ وَ حَبِيبُهُ وَ خَلِيلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ اتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُورِ وَحَافِظُوا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجَمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَ اعْلَمُوا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وقال الله تعالى في القرآن الكريم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيها اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَ عَلَى آل سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلى آل سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الخُلَفَاء الرَّاشِدِيْنَ سَادَاتِنَا اَبِي بَكْرٍ وعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَحَابَةِ والتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِينَ وَ الْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُحِيبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِي الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبَنَا غِلَّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنِ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدُكُمْ وَ لَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ واللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Muhammad Zainul Mujahid, Alumnus Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, mengabdi di Pondok Pesantren Manhalul Ma’arif Lombok Tengah.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *