Scroll untuk baca artikel
EdukasiNews

Kisah Guru MIS Al Ittihadiyah, Berjuang Menebar Ilmu di Tengah Keterbatasan

×

Kisah Guru MIS Al Ittihadiyah, Berjuang Menebar Ilmu di Tengah Keterbatasan

Sebarkan artikel ini
Pelajar MIS Al Ittihadiyah
Pelajar MIS Al Ittihadiyah. Foto: Mafa Yulie Ramadhani

TOPIKSERU.COM, DELI SERDANG – Rintik hujan masih menyelimuti sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Ittihadiyah. Namun, beberapa siswa terlihat bermain di halaman sekolah yang berada di Dusun XV Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Sekolah ini hanya mempunyai tujuh guru dengan 77 siswa. Dari luar, sekolah terlihat sangat sederhana, terdiri dari dua bangunan utama yang masing-masing memiliki tiga ruang.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Ittihadiyah, Rasidi SPd mengatakan dahulunya hanya tiga ruangan kelas sekolah yang hanya dapat digunakan, karena rusak oleh bencana angin puting beliung.

“Alhamdulillah, kami ada dapat dana amaliah, untuk sekolah, dan baru saja rampung bu, ini juga baru sepekan selesai perbaikan.” kata Rasidi.

Baca Juga  Kuasa Hukum Mus Muliadji: Putusan Hakim PN Lubuk Pakam Cerminkan Keadilan

Para siswa tak dibebankan biaya sekolah alias gratis. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) lah yang mereka pakai untuk meng-cover seluruh kebutuhan siswa dalam menggali ilmu pengetahuan serta menggaji para pengajar.

Namun begitu, sejumlah siswa sering tak masuk sekolah jika hujan.

MIS Al Ittihadiyah
Seorang guru di MIS Al Ittihadiyah tetap mengajar meski hanya seorang siswi yang hadir. Foto: Mafa Yulie Ramadhani

“Hal itu jadi kendala, jika naik sepeda motor akan sulit melintasi jalur tanah, sebab licin, bisa-bisa celaka karena terpleset. Sedangkan jika berjalan kaki, beberapa anak harus menempuh jarak 2 km dari rumah mereka. Akan tetapi sebagian siswa yang sudah duluan datang tetap melanjutkan belajar walau kawannya tak hadir,” kata Rasidi.

Rasidi mengaku maklum dengan situasi itu. Sebab dia mengakui lokasi tempatnya membagikan ilmu pengetahuan berada di ujung kampung dan berjarak 90 menit lebih dari Kota Medan.