Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Rahasia di Balik Tafsir Surat Maryam Ayat 1-11: Doa Mustahil yang Dikabulkan Allah

×

Rahasia di Balik Tafsir Surat Maryam Ayat 1-11: Doa Mustahil yang Dikabulkan Allah

Sebarkan artikel ini
Perempuan berhijab membaca Al-Qur’an saat mempelajari tafsir Surat Maryam Ayat 1-11.
Seorang wanita sedang membaca Al-Qur’an dengan penuh ketenangan, menggambarkan suasana khusyuk dalam memahami makna Surat Maryam Ayat 1-11 yang berisi kisah penuh keimanan dan mukjizat Nabi Zakaria AS.

Ayat 10

قَالَ رَبِّ ٱجْعَل لِّيٓ ءَايَةًۭ ۚ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَ لَيَالٍۢ سَوِيًّا
Qāla rabbi aj‘al lī āyah, qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa tsalātsa layālin sawiyyā

Artinya: Zakaria berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” Tuhan berfirman, “Tandanya ialah engkau tidak dapat berbicara dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.”

Ayat 11

فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوْمِهِۦ مِنَ ٱلْمِحْرَابِ فَأَوْحَىٰٓ إِلَيْهِمْ أَن سَبِّحُوا۟ بُكْرَةًۭ وَعَشِيًّۭا
Fakharaja ‘alā qawmihi minal-miḥrābi fa-awḥā ilayhim an sabbiḥū bukratan wa ‘asyiyyā

Artinya: Maka Zakaria keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka agar bertasbih pada waktu pagi dan petang.

Gambaran Umum Surat Maryam Ayat 1-11

Surat Maryam termasuk surat Makkiyah yang terdiri dari 98 ayat. Pada ayat 1-11, Allah menceritakan dialog penuh haru antara Nabi Zakaria dan Tuhannya.

Bagian ini dimulai dengan huruf-huruf muqaththa’ah: “Kaf Ha Ya ‘Ain Shad” (كهيعص), yang hanya Allah mengetahui maknanya. Huruf-huruf ini menjadi pembuka untuk kisah yang sarat makna spiritual dan keteladanan.

Tafsir surat Maryam ayat 1-11 menggambarkan keajaiban doa Nabi Zakaria yang penuh keikhlasan. Dalam kesendirian dan usia lanjut, beliau tetap yakin bahwa Allah Maha Mampu mengabulkan permintaan apa pun, bahkan yang secara logika manusia tampak mustahil.

Konteks Doa Nabi Zakaria

Nabi Zakaria adalah sosok yang penuh kesabaran dan pengabdian. Beliau tidak meminta keturunan karena ambisi duniawi, tetapi karena kekhawatiran akan terputusnya pewaris dakwah yang menjaga agama Allah setelah beliau wafat.

Doa Nabi Zakaria dalam ayat-ayat ini menunjukkan betapa dalamnya rasa tawakal seorang nabi. Meskipun secara manusiawi tidak mungkin lagi memiliki anak, beliau tetap yakin bahwa kekuasaan Allah melampaui segala batas logika manusia.

Penjelasan Per Ayat (Ringkas dan Diperluas)

Ayat 1-2: Pembukaan dan Pengantar Kisah

Allah membuka dengan huruf-huruf muqaththa’ah dan menyebutkan bahwa kisah ini adalah peringatan tentang rahmat Tuhan kepada hamba-Nya, Zakaria.

Ini menunjukkan bahwa kisah Nabi Zakaria adalah bukti kasih sayang Allah bagi hamba yang beriman dan berdoa dengan penuh keikhlasan.

Ayat 3-4: Doa Penuh Kerendahan Hati

Nabi Zakaria berdoa dalam keadaan yang sangat rendah hati dan lembut. Ia mengakui kelemahannya — rambutnya telah memutih, tubuhnya lemah, namun hatinya tetap penuh iman.

Ayat ini mengajarkan pentingnya tawadhu’ dalam berdoa.

Ayat 5-6: Kekhawatiran dan Harapan

Beliau takut tidak ada penerus yang akan menjaga ajaran Allah setelahnya. Maka ia memohon seorang anak yang akan menjadi pewaris spiritual dan penjaga kebenaran.

Doa ini menunjukkan tanggung jawab moral seorang pemimpin dalam menjaga agama, bukan sekadar untuk garis keturunan biologis.

Ayat 7-9: Kabar Gembira dari Allah

Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria dengan memberikan kabar gembira akan kelahiran Yahya, seorang anak yang namanya belum pernah diberikan kepada siapa pun sebelumnya.

Ini menjadi simbol keistimewaan, sekaligus bukti langsung dari kekuasaan Allah.

Ayat 10-11: Tanda dan Penguatan Iman

Ketika Nabi Zakaria diberi kabar itu, beliau diberi tanda untuk tidak berbicara kepada manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat.

Tanda ini menjadi bentuk latihan spiritual untuk bersyukur dan merenung, mengajarkan pentingnya kedekatan hati dengan Allah melalui dzikir dan kesabaran.

Pesan Moral dan Relevansi Kehidupan

Dalam kehidupan modern, kisah ini mengajarkan pentingnya kesabaran, keikhlasan, dan harapan.

Ketika seseorang merasa mustahil meraih sesuatu, kisah Nabi Zakaria menjadi bukti nyata bahwa tiada yang tidak mungkin bagi Allah.

Bagi pasangan yang menanti keturunan atau siapa pun yang berdoa untuk sesuatu yang lama diharapkan, ayat ini memberikan semangat untuk tidak menyerah dan terus berdoa.

Tafsir surat Maryam ayat 1-11 adalah kisah nyata tentang kekuatan doa, kesabaran, dan iman.

Allah tidak pernah menolak doa yang tulus — hanya menunda untuk waktu terbaik.

Kisah Nabi Zakaria menjadi pengingat bahwa setiap ujian selalu memiliki hikmah, dan setiap doa yang ikhlas pasti akan berbuah indah pada waktunya