Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Khutbah Jumat 5 Desember 2025: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan

×

Khutbah Jumat 5 Desember 2025: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan

Sebarkan artikel ini
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat 5 Desember 2025: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan di mana pejabat merupakan perpanjangan tangan dari rakyat yang diberi amanah sebagai pemangku kebijakan.

Amanah ini mensyaratkan kebijaksanaan, keadilan, dan kepedulian, bukan dominasi eksploitatif, termasuk pada alam. Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-An’am ayat 165:

وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَكُمْ خَلٰۤىِٕفَ الْاَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْۗ اِنَّ رَبَّكَ سَرِيْعُ الْعِقَابِۖ وَاِنَّهٗ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌࣖ

Artinya: “Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu beberapa derajat atas sebagian (yang lain) untuk menguji kamu atas apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat hukuman-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Qs. Al-An’am: 165).

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt, Imam Fakruddin Ar-Razi dalam tafsir Mafatihul Ghaib Vol 14, hal 193 menjelaskan bahwa pada ayat di atas, Allah Swt memberikan penegasan bahwa tugas sebagai khalifah bukanlah tugas yang mudah.

Manusia yang melaksanakan tugasnya sebagai khalifah dengan baik maka akan mendapatkan hasil yang baik. Sebaliknya, manusia yang sembrono dalam tugasnya sebagai khalifah akan mendapatkan balasan yang setimpal. Ar-Razi berkata:

ثُمَّ إِنَّ هَذَا الْمُكَلَّفَ إِمَّا أَنْ يَكُونَ مُقَصِّرًا فِيمَا كُلِّفَ بِهِ وَإِمَّا أَنْ يَكُونَ مُوَفِّرًا فِيهِ فَإِنْ كَانَ الْأَوَّلَ كَانَ نَصِيبُهُ مِنَ التَّخْوِيفِ وَالتَّرْهِيبِ وَإِنْ كَانَ الثَّانِيَ وَهُوَ أَنْ يَكُونَ مُوَفِّرًا فِي تِلْكَ الطَّاعَاتِ كَانَ نَصِيبُهُ مِنَ التَّشْرِيفِ وَالتَّرْغِيبِ

Artinya: “Manusia yang diberi beban tugas sebagai khalifah adakalanya melaksanakan tugasnya dengan sembrono, adakalanya melaksanakan tugasnya dengan baik. Jika termasuk golongan yang pertama, maka hasilnya adalah kekhawatiran dan ketakutan. Sebaliknya jika termasuk golongan yang kedua yaitu melaksanakan tugas sebagai khalifah sesuai perintah maka balasannya adalah kemuliaan dan suka cita”.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Dalam kaitannya dengan pengelolaan alam, ayat ini sangat relevan menjadi argumentasi hubungan manusia sebagai khalifah dan lingkungan alam yang dikelola sebagai hubungan timbal balik.

Sebagai khalifah, manusia yang mengelola alam dengan baik, mengambil seperlunya dan tidak melakukan perusakan alam akan mendapatkan hasil yang baik pula.

Sebaliknya, eksploitasi alam berlebihan akan sangat mungkin mendatangkan bencana bagi manusia. Seorang pejabat hendaknya tidak lalai dalam membuat kebijakan terutama yang berkaitan dengan kemaslahatan rakyat.

Sebab kebijakan yang diputuskan dengan serampangan akan mengakibatkan bencana dan kerugian bagi rakyat.

Dalam hal ini Kebijakan pengelolaan alam adalah bagian dari amanat rakyat yang seharusnya dilakukan dengan baik oleh para pejabat. Sebagaimana Al-Ghazali dalam kitab At-Tibrul Masbuk fi Nasihatil Muluk hal 14 berkata:

Baca Juga  Khutbah Jumat 12 September 2-25: Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat dengan Sedekah

فَإِنَّ الْوِلَايَةَ نِعْمَةٌ مِنْ نِعَمِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، مَنْ قَامَ بِحَقِِّهَا نَالَ مِنَ السَّعَادَةِ مَا لَا نِهَايَةَ لَهُ وَلَا سَعَادَةَ بَعْدَهُ، وَمَنْ قَصَّرَ عَنِ النُّهُوْضِ بِحَقِّهَا حَصَلَ فِي شَقَاوَةٍ لَا شَقَاوَةَ بَعْدَهَا إِلاَّ الكُفْرُ بِاللَّهِ تَعَالَى

Artinya: “Kekuasaan termasuk bagian dari nikmat Allah Swt. Pejabat yang melaksanakannya dengan baik, akan memperoleh kebahagiaan di akhirat. Sedangkan pejabat yang tidak melaksanakan amanatnya dengan baik akan jatuh dalam kesengsaraan dan dapat berujung pada kekufuran”.

Demikian, khutbah Jumat kali ini semoga bisa juga menjadi pengingat bagi kita semua agar bisa lebih bijak dalam memperlakukan lingkungan di mana kita tinggal agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Semoga saudara-saudara kita yang saat ini terdampak bencana, diberikan ketabahan dalam menghadapinya, kembali mendapatkan tempat tinggal yang layak, dan bangkit lebih baik. Aamiin

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah II

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر.ِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

Alwi Jamalulel Ubab, Pegiat Keislaman Tinggal di Indramayu