Syekh Muhammad Mutawalli asy-Syarawi dalam kitab Tafsir asy-Syarawi, jilid IX, halaman 557: وَفِي هَذَا الْقَوْلِ الْكَرِيمِ مَحَافَظَةٌ عَلَى أَمْرَيْنِ أَمْرِ اسْتِقْبَالِ وَحْيِ اللهِ وَأَمْرِ الْإِعْلَامِ بِهِ وَبِذَلِكَ يَتَنَوَّعُ الْجِهَادُ طَائِفَةٌ تَسْتَقْبِلُ وَطَائِفَةٌ تُعَلِّمُ وَتُرْسِلُ
Artinya, “Dalam firman yang mulia ini terdapat penjagaan atas dua hal, yaitu: (1) menerima wahyu Allah; dan (2) mengajarkannya. Dengan demikian, jihad menjadi beragam: satu golongan menerima (wahyu), dan golongan lain mengajarkan dan menyampaikannya.”
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Jika ayat di atas memiliki spirit untuk membagi tugas, maka begitu juga dalam menghadapi bencana seperti yang menimpa saudara-saudara kita saat ini, ada yang fokus memberikan bantuan langsung, ada yang fokus memberikan dukungan spiritual dan mental, dan ada yang fokus menggalang dana atau sumber daya lainnya. Semua peran ini sama-sama penting dan saling melengkapi.
Dalam konteks inilah, tokoh agama menjadi pengarah yang memberikan pemahaman agama yang benar, menenangkan jiwa yang berduka, serta menggerakkan masyarakat untuk memberikan bantuan dan dukungan.
Sementara masyarakat menjadi penggerak yang mewujudkan nilai-nilai agama dalam tindakan nyata, dengan membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana.
Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah memberikan gambaran perihal bagaimana seharusnya umat Islam saling menguatkan, dalam haditsnya disebutkan: الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا Artinya, “Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, yang saling menguatkan antara sebagian dengan sebagian yang lain.” (HR Bukhari & Muslim).
Dalam hadits yang lain, Rasulullah bersabda: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى Artinya, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota badan mengeluh sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasakan dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR Muslim).
Dua hadits ini menegaskan kepada kita semua bahwa umat Islam tidak boleh berpangku tangan ketika melihat saudaranya tertimpa musibah. Sebagaimana sebuah bangunan tidak akan kokoh jika salah satu sisinya lemah, demikian pula kondisi umat, ia hanya akan kuat ketika setiap orang mengambil perannya masing-masing dalam membantu dan menguatkan saudaranya.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Namun perlu diingat bahwa peran tokoh agama tidak hanya sebatas memberikan nasihat dan bimbingan spiritual saja, tetapi juga memberikan teladan nyata dalam tindakan. Ia harus juga harus terjun ke lapangan, membantu para korban, menggalang bantuan, dan memberikan semangat kepada masyarakat.
Keteladanan ini sangat penting, karena masyarakat akan lebih termotivasi untuk mengikuti jejak kebaikan jika melihat pemimpin mereka memberikan contoh yang baik. Sebab, jika ia hanya pandai berbicara tetapi tidak memberikan teladan secara nyata, hal itu menjadi perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah swt, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an: كَبُرَ مَقْتاً عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ Artinya, “Sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff, [61]: 3).
Demikian khutbah Jumat perihal peran aktif tokoh agama dan masyarakat di tengah bencana ini saya sampaikan. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan keikhlasan kepada kita semua untuk dapat mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, serta menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa peduli terhadap sesama, dan senantiasa mendapatkan rida dan maunah dari -Nya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، إِلَهًا لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.












