Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Khutbah Jumat 19 Desember 2025: Dari Musibah menuju Muhasabah dan Tobat Kolektif

×

Khutbah Jumat 19 Desember 2025: Dari Musibah menuju Muhasabah dan Tobat Kolektif

Sebarkan artikel ini
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat: Dari Musibah menuju Muhasabah dan Tobat Kolektif di mana cukup sudah, duka mendalam karena musibah bencana alam itu terjadi pada saudara kita di Sumatera.

Topikseru.com – Khutbah Jumat: Dari Musibah menuju Muhasabah dan Tobat Kolektif di mana cukup sudah, duka mendalam karena musibah bencana alam itu terjadi pada saudara kita di Sumatera.

Kejadian berulang tidak boleh ada lagi, khususnya di negara tercinta Indonesia.

Kita harus segera bermuhasabah, introspeksi diri atas apa yang telah kita lakukan kepada alam. Selanjutnya bertobat, lalu menyesali segala tindakan sebelumnya.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي يَبْلُو عِبَادَهُ بِالسَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ، لِيُظْهِرَ مَعَانِيَ الْعُبُودِيَّةِ وَيُوقِظَ الْقُلُوبَ مِنَ الْغِفَاءِ، وَيَفْتَحَ أَبْوَابَ الرَّجَاءِ لِمَنْ أَنَابَ وَتَابَ إِلَيْهِ بِالْإِخْلَاصِ وَالصَّفَاءِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنْ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ تَعَالَى، وَ قَدْ قَالَ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah, Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan yang telah memberikan ujian kepada setiap hamba-Nya dengan kesenangan dan kesedihan yang tiada tara.

Hal tersebut, semata-mata untuk melihat sejauh mana mereka dapat bersabar, teguh dalam ketakwaan, serta solidaritas pada sesama.

Begitu pula, shalawat dan salam, mari kita selalu senandungkan dan istiqomahkan atas kehadirat Nabi Muhammad Saw.

Sosok teladan yang selalu dapat kita jadikan panutan tatkala musibah datang memberi kesusahan.

Semoga rahmat Allah juga hadir kepada sahabat, kerabat, tabi’in dan para ulama yang tetap teguh mengikuti sunnah beliau hingga akhir zaman.

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada jamaah shalat Jumat yang diberkahi oleh Allah Swt, mari tingkatkan ketakwaan.

Baca Juga  Prabowo Perintahkan Percepatan Huntara dan Huntap untuk Korban Banjir Sumatera

Karena dengan demikian, Allah akan menganugerahi kita, keluhuran dalam perbuatan serta mengampuni segala dosa dan kesalahan yang pernah kita perbuat. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab ayat 70-71:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah Swt, Cukup sudah, musibah bencana alam yang terjadi pada saudara-saudara kita di Sumatra, membuat kita merasa terpukul dan tersadar.

Sehingga tidak boleh lagi, di kemudian hari peristiwa itu kembali menimbulkan korban jiwa, harta dan kerusakan alam di wilayah yang berbeda.

Khususnya di Indonesia. Adapun secara keseluruhan, dapat kita saksikan bersama bahwa hampir semua bencana alam itu terjadi sebab ulah keserakahan kita sebagai umat manusia, yang gagal dalam mengelola alam.

Hal ini pun dipertegas oleh Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah, Apapun yang terjadi pada alam, secara utuh tidak terjadi karena dirinya sendiri. Ada campur tangan kita sebagai manusia yang telah mengeksploitasinya.