Arief menjelaskan minimnya akses pekerjaan oleh lulusan pesantren di Indonesia, mendorong tim pengabdian USU ini menggelar pelatihan tersebut.
“Latar belakang kegiatan itu adalah kesulitan lulusan santri di Indonesia dalam mendapatkan pekerjaan karena minimnya pengalaman praktis dan keterampilan non-teknis penunjang kerja,” ujar Arief.
Menurutnya, dengan jumlah santri yang mencapai 4 juta di Indonesia, pesantren menghadapi tantangan besar dalam menyerap lulusan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Husna Abrar Mahbob Bahry mengatakan pihaknya sangat terbuka terhadap kegiatan tersebut, alasannya melibatkan para santri untuk berkontribusi pada kegiatan akademik dan praktis.
“Pengabdian yang diselenggarakan oleh USU itu, sangat memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial, khususnya bagi warga pesantren di sini,” kata Abrar.
Arief berharap melalui pelatihan ini para santri dapat memperoleh keterampilan protokoler untuk meningkatkan peluang kerja mereka di masa depan.(Zei/topikseru.com)
Halaman : 1 2