Nah, di antara banyak cara pengelolaan, di antaranya yakni Ecobrick. Pengelolaan sampah khususnya plastik yang disemangati 2 aspek penting, yakni reduce atau pengurangan dan reuse atau penggunaan kembali.
Sejarah Ecobrick
Ecobrick merupakan gabungan 2 kata, Ecology dan Brick. Dalam bahasa Indonesia, diartikan dengan Batu Bata Ramah Lingkungan. Istilah ecobrick pada awalnya diperkenalkan pria asal Kanada, yang bernama Russell Maier dan istrinya yang berasal dari Indonesia, Ani Himawati Maier Indonesia.
Pasangan ini mulai memperkenalkan Eobcrick pertama kali dari Filipina. Russel yang merupakan seorang seniman, menemukan ide itu ketika menyadari, plastik itu kuat dan tahan dan tak mudah hancur, dan karenanya juga sekaligus menjadi ancaman buruk terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Cara Pembuatan
Membuat Ecobrick sangatlah mudah. Langkah awal, yakni menyiapkan bahan. Mulai dari botol plastik (dapat menggunakan segala jenis botol plastik). Lalu menyiapkan plastik kresek yang dapat digunting, serta tongkat berbahan besi, bambu atau kayu. Sebagai catatan, pergunakanlah bahan-bahan yang kering, bersih dan tak berminyak.

Untuk mendapatkannya, dapat dilakukan dengan pencucian terlebih dahulu dan mengeringkannya. Terutama botol dan plastik tidak usah dibeli, karena kedua bahan tersebut sangat mudah didapatkan, bahkan dari rumah sendiri karena cenderung menjadi sampah yang terbuang.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya