“Akibatnya bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama disebut juga dengan hari tanpa bayangan,” jelas BMKG.
Ini Penyebabnya
BMKG menjelaskan, hari tanpa bayangan disebabkan bidang ekuator bumi/ bidang rotasi bumi tidak dapat berimpit dengan bidang ekliptika/ bidang resolusi bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU sampai dengan 23,5 derajat LS. Hal ini disebut gerak semu harian Matahari.
Ini Jadwal Terjadinya Hari Tanpa Bayangan di Indonesia
Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun. Waktunya terjadinya, tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa. Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Khusus untuk kota Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret 2024, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 8 Oktober 2024, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya