Filosofi Hidup TD Pardede, Raja Tekstil dari Medan yang Memilih Hidup Miskin

Selasa, 24 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tumpal Dorianus Pardede atau TD Pardede yang karib disapa

Tumpal Dorianus Pardede atau TD Pardede yang karib disapa "Katua". Foto: Repro buku "75 Tahun T.D. Pardede

Dari hasil menjual kelereng, Pardede mendapat uang jajan. Sebagian uang itu dia tabung. Beranjak usia 7 tahun, dia membagi waktu untuk sekolah, berjualan dan belajar agama.

Tumpal Dorianus Pardede hanya menamatkan pendidikan formal sampai tingkat Hollandsch Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi anak-anak pribumi di Balige. Namun, Pardede banyak belajar dari pengalaman di lapangan saat bekerja di perkebunan di Sumatra Timur.

Membangun Pabrik Tekstil

Beranjak dewasa, TD Pardede beralih menjadi pedagang gula merah dan garam di Balige. Kala itu masa pendudukan Jepang, tak jarang dalam menjalankan usahanya dia mendapat perlakuan kasar dari tentara Jepang. Pukulan dan tempeleng dari tentara penjajah turut menghiasi perjalanannya membangun bisnis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Waktu berjalan, kegigihan Pardede membuahkan dengan menguasai hampir seluruh pasar yang ada di Tapanuli dan melampaui dominasi para pedagang Tionghoa kala itu.

Pada masa revolusi kemerdekaan Tumpal Dorianus Pardede ikut berjuang sebagai perwira dagang. Dia bertugas di bagian perbekalan dan logistik. Hasil penjualan beras yang dia bawa dari Tapanuli ke Pekan Baru disisihkan untuk biaya perjuangan dan memberi makan pasukan.

Di tahun 1949 Pardede berhenti dari dinas ketentaraan dan kembali ke dunia bisnis. Namun, saat itu Pardede menyaksikan penderitaan masyarakat. Banyak masyarakat hanya berkaus kutang atau singlet. Dari kondisi ini lah TD Pardede mendapat ide untuk membangun pabrik tekstil khususnya kaus singlet.

Editor : Muchlis

Sumber Berita : CNBC, Historia

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jangan Sepele! Ini 10 Ciri-Ciri Rumah Dihuni Makhluk Halus dan Cara Mengusirnya Menurut Islam
Naskah Khutbah Jumat 5 September 2025: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
Khutbah Jumat 5 September 2025: Momen Maulid, saatnya Bersyukur Menjadi Umat Nabi Muhammad SAW
Teks Khutbah Jumat 29 Agustus 2025: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
Khutbah Bahasa Jawa 29 Agustus 2025: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
Cara Mudah Cek PIP Madrasah 2025 Online di pipmadrasah.kemenag.go.id
Universitas Negeri & Swasta Masuk 100 Kampus Terbaik di Indonesia
Beasiswa Bakti BCA 2025 Dibuka 25 Agustus, Ini Syarat dan Manfaatnya

Berita Terkait

Jumat, 5 September 2025 - 00:08

Jangan Sepele! Ini 10 Ciri-Ciri Rumah Dihuni Makhluk Halus dan Cara Mengusirnya Menurut Islam

Jumat, 5 September 2025 - 00:04

Naskah Khutbah Jumat 5 September 2025: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin

Jumat, 5 September 2025 - 00:02

Khutbah Jumat 5 September 2025: Momen Maulid, saatnya Bersyukur Menjadi Umat Nabi Muhammad SAW

Jumat, 29 Agustus 2025 - 01:30

Teks Khutbah Jumat 29 Agustus 2025: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid

Jumat, 29 Agustus 2025 - 00:03

Khutbah Bahasa Jawa 29 Agustus 2025: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw

Berita Terbaru