Salah satu kisah yang menunjukkan kebijaksanaan Ummu Salamah terjadi saat Perjanjian Hudaibiyah. Ketika para sahabat merasa berat untuk melaksanakan perintah Rasulullah SAW dalam menyembelih hewan kurban dan mencukur rambut mereka setelah perjanjian tersebut, Ummu Salamah memberikan saran agar Rasulullah memulai terlebih dahulu sebagai contoh. Saran ini terbukti efektif, dan para sahabat segera mengikuti.
Kehidupan Ummu Salamah memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam:
1. Kesabaran dalam Ujian
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kisah Ummu Salamah mengajarkan kita untuk tetap tegar dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Kehilangan suami, keterpisahan dari anak, dan tekanan dari keluarga tidak membuatnya menyerah dalam keimanan.
2. Doa sebagai Kekuatan Utama
Doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan diamalkan oleh Ummu Salamah menjadi pelajaran tentang pentingnya menyerahkan segalanya kepada Allah SWT. Dengan doa, hati yang terluka dapat sembuh, dan Allah memberikan pengganti yang lebih baik.
3. Kebijaksanaan dalam Bertindak
Ummu Salamah adalah contoh wanita yang bijaksana dalam memberikan saran dan bertindak. Perannya dalam peristiwa Hudaibiyah menunjukkan bahwa wanita memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi besar dalam keputusan-keputusan penting.
4. Kesalehan sebagai Teladan
Sebagai istri Rasulullah SAW, Ummu Salamah dikenal karena kesalehan dan dedikasinya dalam mendukung dakwah Islam. Beliau adalah sosok yang patut diteladani dalam kehidupan beragama dan berumah tangga.
Ummu Salamah menjalani sisa hidupnya dengan penuh ketakwaan dan pengabdian kepada Islam. Beliau menjadi salah satu perawi hadits yang terpercaya, dengan meriwayatkan lebih dari 300 hadits. Beliau wafat pada usia lanjut di Madinah, meninggalkan warisan berupa ilmu dan teladan yang abadi bagi umat Islam.
Kisah Ummu Salamah adalah bukti bahwa seorang wanita yang teguh iman, cerdas, dan bijaksana dapat memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan peradaban Islam. Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari perjalanan hidup beliau dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kesimpulan
Pernikahan di bulan Syawal tidak hanya memiliki dimensi historis, tetapi juga mengandung pesan spiritual yang mendalam. Nabi Muhammad SAW mencontohkan bahwa bulan Syawal adalah waktu yang baik untuk menikah, menepis takhayul, dan menguatkan nilai-nilai keimanan.
Dengan mengikuti teladan beliau, umat Islam dapat menjadikan pernikahan sebagai ibadah yang penuh keberkahan, sekaligus langkah untuk membangun keluarga yang kokoh di bawah naungan syariat Islam.
Sumber: Bulan Pernikahan Rasulullah
Penulis : Ari Tanjung
Editor : Ari Tanjung