TOPIKSERU.COM – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, memberikan usulan penting untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget. Ia mengusulkan agar tugas sekolah tidak lagi menggunakan gadget, melainkan kembali ke metode manual seperti sebelum pandemi COVID-19. Usulan ini telah dikoordinasikan dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Mu’ti.
Menurut Arifah, kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat bagi anak-anak. “Kami mengusulkan tugas sekolah kembali dilakukan secara manual tanpa melibatkan gadget,” ujar Arifah saat berbicara di Jakarta pada Selasa, 21 Januari 2025.
Selain mengurangi penggunaan gadget untuk tugas sekolah, KemenPPPA mendukung rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) untuk membatasi akses media sosial bagi anak-anak. Langkah ini dianggap perlu demi melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Arifah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk melibatkan pakar, akademisi, hingga media, untuk memastikan kebijakan ini diterapkan dengan tepat. “Kami berharap masukan dari berbagai pihak dapat membantu menyusun kebijakan yang sesuai dan dapat diterima oleh masyarakat,” tambahnya.
Arifah juga mengusulkan penggunaan buku penghubung antara sekolah dan orang tua untuk memantau perkembangan belajar anak. Menurutnya, buku ini akan mempererat komunikasi dua arah dan memastikan keterlibatan aktif orang tua dalam pendidikan anak.
“Buku penghubung ini bisa menjadi solusi untuk menggantikan peran gadget dalam tugas sekolah. Dengan demikian, komunikasi antara guru dan orang tua akan lebih terasa,” jelasnya. Usulan ini juga telah disampaikan kepada Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti.
Halaman : 1 2 Selanjutnya