Sejarah Hari Ini, Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996: Saat Kantor PDI Menjadi Medan Luka Demokrasi

Minggu, 27 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peristiwa Kudatuli pada 27 Juli 1996

Peristiwa Kudatuli pada 27 Juli 1996

Topikseru.com – Tanggal 27 Juli 1996 tercatat sebagai salah satu babak paling kelam dalam sejarah perlawanan demokrasi Indonesia. Peristiwa Kudatuli – akronim dari Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli – meledak di tengah pusaran konflik internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI), yang kala itu bertransformasi menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap Orde Baru.

Kudatuli bukan hanya tentang perebutan kursi pimpinan partai, melainkan benturan gagasan antara rakyat yang mendamba kebebasan politik dan rezim yang takut kehilangan cengkeramannya.

Peristiwa Kudatuli: Dualisme PDI & Sosok Megawati

Menjelang Pemilu 1997, PDI mengalami konflik internal tajam. Megawati Soekarnoputri, putri Proklamator Bung Karno, terpilih sebagai Ketua Umum PDI dalam Kongres Luar Biasa di Surabaya, 1993.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, pemerintah Orde Baru di bawah Presiden Soeharto enggan mengakui Megawati karena dianggap simbol potensial penantang kekuasaan.

Baca Juga  Jadwal Acara Trans TV Hari Ini, Minggu 10 Agustus 2025: Bioskop Trans TV Tayangkan Film White House Down dan A Score to Settle

Melalui rekayasa politik, kubu oposisi di internal PDI – yang disokong pemerintah – mengangkat Soerjadi sebagai ketua tandingan. Dualisme kepemimpinan pun pecah.

Pendukung Megawati bertekad mempertahankan Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat sebagai benteng perjuangan.

Malam Berdarah di Diponegoro 58

Puncaknya terjadi pada 27 Juli 1996. Dini hari, ribuan massa pro-Soerjadi dengan dukungan aparat keamanan menggempur kantor DPP PDI yang diduduki pendukung Megawati. Bentrok pecah. Suara tembakan, batu beterbangan, dan kantor partai diserbu.

Bentrok tersebut menewaskan sedikitnya lima orang, ratusan lainnya luka-luka, dan puluhan orang hilang.

Ribuan pendukung Megawati, sebagian besar rakyat jelata, membela kantor partai mati-matian meski harus berhadapan dengan pasukan bersenjata.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Hari Kunjung Perpustakaan 14 September: Sejarah, Makna, dan Pentingnya Literasi
HUT ke-80 TNI AL: Ini Sejarah dan Sepak Terjang Pasukan Elite Angkatan Laut Indonesia
Mengintip Sejarah Upacara HUT RI di Istana Merdeka: Dari Lapangan Ikada hingga Simbol Negara Berdaulat
Mengenal Sosok Tokoh di Balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Laksamana Maeda, Fatmawati, dan Para Pemuda
Kalender Jawa Agustus 2025 Terbaru dan Terlengkap Plus Penjelasan Umumnya
Kalender Jawa Kamis Wage 31 Juli 2025: Menelusuri Makna di Balik Weton Kamis Wage

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 06:01

Hari Kunjung Perpustakaan 14 September: Sejarah, Makna, dan Pentingnya Literasi

Rabu, 10 September 2025 - 06:29

HUT ke-80 TNI AL: Ini Sejarah dan Sepak Terjang Pasukan Elite Angkatan Laut Indonesia

Senin, 4 Agustus 2025 - 01:54

Mengintip Sejarah Upacara HUT RI di Istana Merdeka: Dari Lapangan Ikada hingga Simbol Negara Berdaulat

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:57

Mengenal Sosok Tokoh di Balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Laksamana Maeda, Fatmawati, dan Para Pemuda

Kamis, 31 Juli 2025 - 08:08

Kalender Jawa Agustus 2025 Terbaru dan Terlengkap Plus Penjelasan Umumnya

Berita Terbaru