Scroll untuk baca artikel
Sejarah

HUT ke-80 TNI AL: Ini Sejarah dan Sepak Terjang Pasukan Elite Angkatan Laut Indonesia

×

HUT ke-80 TNI AL: Ini Sejarah dan Sepak Terjang Pasukan Elite Angkatan Laut Indonesia

Sebarkan artikel ini
TNI AL
Dua kapal perang TNI AL KRI Hasan Basri 382 (kanan) dan KRI Tjiptadi 381 (kiri) menembakkan roket pada latihan gabungan peperangan anti kapal selam di Kepulauan Riau, Minggu (24/10/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Topikseru.com – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) hari ini merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-80. TNI AL merupakan salah satu matra yang memiliki sejarah panjang dalam menjaga kedaulatan laut Nusantara.

Sejak berdirinya pada 10 September 1945, hanya beberapa hari setelah proklamasi kemerdekaan, TNI AL telah memainkan peran vital dalam mempertahankan Republik Indonesia yang baru lahir.

Dengan visi menjadi kekuatan maritim yang disegani di kawasan, TNI AL tidak hanya bertugas mengamankan perairan, tetapi juga membentuk pasukan elite yang mewarnai sejarah militer Indonesia.

Sejarah TNI AL

Cikal bakal TNI AL lahir dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Laut pada 10 September 1945. Saat itu, para pelaut Indonesia yang pernah bekerja di Angkatan Laut Belanda (Koninklijke Marine) maupun Angkatan Laut Jepang bergabung untuk memperkuat pertahanan laut Republik.

Dari sinilah, organisasi itu kemudian berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Laut, lalu Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Pada masa revolusi fisik 1945–1949, ALRI berperan penting dalam menjaga jalur logistik dan mengamankan suplai senjata dari luar negeri.

Walau hanya bermodalkan kapal-kapal kecil hasil rampasan Jepang, semangat para pelaut muda saat itu berhasil menghadirkan deterensi terhadap Belanda.

Transformasi dan Modernisasi

Memasuki era 1960-an, TNI AL mengalami modernisasi besar-besaran di bawah kepemimpinan Presiden Sukarno. Uni Soviet menjadi mitra utama dengan memasok kapal perang besar seperti kapal penjelajah KRI Irian dan kapal selam kelas Whiskey. Armada inilah yang memperkuat kampanye militer Indonesia dalam operasi merebut Irian Barat.

Baca Juga  Sinopsis film Run Hide Fight: Kisah Isabel May Bertahan Hidup Tayang di Bioskop Trans TV Minggu 24 Agustus 2025

Setelah periode itu, kekuatan TNI AL naik-turun mengikuti dinamika politik dan ekonomi nasional. Pada era Orde Baru, TNI AL fokus mengamankan jalur perdagangan dan menjaga integritas wilayah perairan dari potensi ancaman asing maupun separatis.

Tugas Pokok TNI AL

Sebagai salah satu matra TNI, TNI AL memiliki tugas pokok sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Tugas-tugas itu mencakup:

  • Menegakkan kedaulatan negara di laut.
  • Melindungi wilayah perairan yurisdiksi Indonesia.
  • Menjaga keamanan jalur komunikasi laut yang vital bagi perekonomian nasional.
  • Melaksanakan operasi militer perang dan operasi militer selain perang.
  • Membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana, pencarian, dan penyelamatan di laut.
  • Selain itu, TNI AL juga bertugas memperkuat diplomasi pertahanan dengan mengirimkan kapal perang dalam latihan gabungan dan misi perdamaian dunia.

Pasukan Elite TNI AL

Tidak bisa dilepaskan dari sejarah TNI AL adalah keberadaan pasukan elitnya, yaitu Korps Marinir dan Kopaska (Komando Pasukan Katak).

1. Korps Marinir

TNI AL
Pasukan Korps Marinir TNI AL. Foto: Antara

Awalnya bernama Korps Komando Operasi (KKO) AL, marinir adalah pasukan pendarat amfibi yang dilatih menghadapi pertempuran darat, laut, dan pantai.

Marinir menjadi garda depan dalam operasi Trikora merebut Irian Barat, Operasi Dwikora, hingga penumpasan pemberontakan di berbagai daerah.