Kiprah jurnalistiknya berkaitan erat dengan aktivitas politik yang akhirnya menempatkannya sebagai tokoh bangsa.
8. Wage Rudolf Supratman – Wartawan yang Menulis Lagu Kebangsaan
Wage bukan hanya pencipta Indonesia Raya; ia pula wartawan yang memanfaatkan medium pers untuk menyebarluaskan gagasan kebangsaan. Karyanya melekat kuat sebagai simbol identitas bangsa.
9. Sukarjo Wiryopranoto – Jurnalis, Aktivis, Diplomat
Sukarjo aktif mengelola dan memimpin media seperti Asian Raya dan majalah Mimbar Indonesia.
Selain itu, dia terlibat dalam organisasi politik besar dan kemudian menjadi diplomat, jalur yang menegaskan keterkaitan pers, politik, dan negara.
10. Soerastri Karma Trimurti (S.K. Trimurti) – Perempuan Berani di Dunia Pers
Trimurti menulis, menerbitkan, dan berani melawan melalui tulisan. Bersama Sayuti Melik, sang suami, dia menerbitkan majalah Pesat.
Keberaniannya menjadikan wartawati kritis sebagai bagian dari gerak kemerdekaan.
Mengapa Jurnalisme Penting dalam Perjuangan?
Tulisan-tulisan mereka bukan sekadar laporan: ia adalah alat pendidikan politik, instrumen mobilisasi massa, dan medium untuk mempertahankan kedaulatan wacana.
Di era tanpa internet dan radio massal bebas seperti sekarang, koran dan buletin menyulut api pergerakan, sebagai alat yang menginformasikan, membentuk opini, dan menanamkan identitas kebangsaan.
Warisan untuk Generasi Kini
Kisah pahlawan-wartawan ini mengingatkan bahwa peran jurnalis bukan sekadar menyajikan fakta, tetapi menegakkan kebenaran sosial dan kadang berbenturan dengan kekuasaan.
Ketika kebebasan pers dijaga, nilai-nilai yang mereka jaga – kedaulatan, pendidikan, keadilan – juga ikut terpelihara.







