Terbelenggu Rindu lebih fokus pada konflik batin dan ketegangan psikologis, sementara Mencintaimu Sekali Lagi lebih mengandalkan drama romantis yang manis namun penuh drama.
SCTV Kuasai Posisi Tengah dengan Dua Sinetron Drama Cinta
Tak hanya Asmara Gen Z, SCTV juga menancapkan dominasinya di posisi kelima dan keenam lewat Cinta Sedalam Rindu dan Cinta Di Bawah Tangan.
Kedua judul ini menghadirkan formula klasik sinetron Indonesia: cinta segitiga, dendam masa lalu, intrik keluarga, dan plot twist yang tak terduga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun banyak yang menyebut alur ceritanya klise, faktanya formula ini masih efektif menarik perhatian penonton.
Durasi tayang yang panjang, episode yang terus bersambung, dan akhir setiap episode yang bikin penasaran membuat penonton sulit untuk berhenti menonton.
Banyak penonton yang mengaku menonton sambil marah, menangis, atau tertawa geli karena adegan-adegan yang terlalu dramatis.
Tapi justru itulah daya tariknya: sinetron SCTV berhasil menciptakan tontonan yang addictive dan menghibur.
Tebaran Hati: Sinetron Bernuansa Religi yang Menggugah Hati
Di posisi kedelapan, RCTI kembali hadir dengan Tebaran Hati, sinetron yang mengusung tema sosial dan religi.
Berbeda dari kebanyakan tayangan yang didominasi drama percintaan, Tebaran Hati hadir sebagai angin segar dengan pesan moral yang kuat.
Tayangan ini mengangkat kisah-kisah inspiratif tentang kebaikan, pengampunan, dan kehidupan spiritual.
Banyak penonton yang mengapresiasi kehadiran sinetron semacam ini, karena tidak hanya menghibur, tapi juga memberikan pelajaran hidup.
“Jarang ada sinetron yang bikin nangis karena haru, bukan karena galau cinta,” komentar salah satu penonton di media sosial.
Tebaran Hati membuktikan bahwa tayangan religi bisa tetap menarik jika disajikan dengan alur cerita yang baik dan akting yang meyakinkan.
Arisan di Trans7: Komedi yang Mengocok Perut dan Menyentuh Hati
Masuk di posisi kesembilan, Trans7 berhasil mencuri perhatian lewat acara Arisan. Program hiburan komedi yang mengangkat budaya arisan perempuan di masyarakat ini kembali membuktikan bahwa tawa adalah obat terbaik untuk melepas penat.
Dibawakan dengan gaya santai, penuh canda, dan improvisasi segar, Arisan menjadi tontonan wajib bagi keluarga yang ingin bersantai di malam hari.
Kehadiran komika-komika ternama seperti Parto Patrio, Narji, dan Nunung, ditambah bintang tamu dari kalangan selebriti, membuat acara ini selalu ditunggu-tunggu.
Yang menarik, di balik kelucuannya, Arisan juga menyelipkan kritik sosial dan sindiran halus terhadap fenomena sosial di masyarakat.
Mulai dari gosip, iri hati, hingga gaya hidup hedonisme, semua diangkat dengan cara yang menghibur tapi tetap mengena.
MNCTV Tutup 10 Besar dengan Entong: Tayangan Keluarga yang Menghibur
Di posisi terakhir dalam daftar 10 besar, MNCTV menutup rangking dengan tayangan Entong.
Meski berada di urutan sepuluh, kehadiran Entong tetap penting sebagai bagian dari keragaman konten hiburan yang ditawarkan stasiun televisi nasional.
Tayangan ini lebih menyasar penonton anak-anak dan keluarga, dengan nuansa lokal yang kental dan cerita yang sederhana namun menghibur.
Dengan karakter utama yang lucu dan latar budaya Sunda yang kental, Entong menjadi tontonan edukatif sekaligus menghibur bagi anak-anak.
Bagi orang tua, tayangan ini dianggap aman dan sesuai nilai karena tidak mengandung adegan kekerasan atau konten dewasa.
Ini menjadi alternatif menarik di tengah banyaknya sinetron dewasa yang mendominasi layar kaca.
Tren Tayangan Lokal Masih Jadi Raja di Hati Penonton
Data rating TV pekan ini jelas menunjukkan satu hal: tayangan lokal masih sangat digemari. Baik dalam bentuk sinetron, acara pencarian bakat, maupun hiburan komedi, konten buatan Indonesia terbukti mampu bersaing dengan tayangan asing dan platform digital.
Faktor utama keberhasilan tayangan-tayangan ini adalah kesesuaian budaya, bahasa yang mudah dipahami, dan tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Ditambah dengan jam tayang yang strategis—biasanya malam hari setelah maghrib hingga pukul 22.00—membuat tayangan ini mudah diakses oleh seluruh anggota keluarga.
Selain itu, stasiun TV kini semakin pintar dalam membaca selera penonton. Mereka tidak hanya mengandalkan formula lama, tapi juga mulai menyelipkan elemen kekinian, seperti penggunaan media sosial dalam cerita, gaya bahasa milenial, dan isu-isu sosial yang relevan.
Halaman : 1 2