Scroll untuk baca artikel
Entertainment

Top 10 Program TV dan Sinetron Terbaik Hari Ini, Sabtu 13 September 2025: D’Academy 7 Top 22 Bertahan di Tahta Tertinggi

×

Top 10 Program TV dan Sinetron Terbaik Hari Ini, Sabtu 13 September 2025: D’Academy 7 Top 22 Bertahan di Tahta Tertinggi

Sebarkan artikel ini
Top 10 Program TV dan Sinetron Terbaik Hari Ini
Top 10 Program TV dan Sinetron Terbaik Hari Ini, Sabtu 13 September 2025 paling dinanti-nantikan oleh pemirsa di Indonesia yang sangat menghibur anda bersama keluarga di rumah.

SCTV berani mengangkat tema sensitif ini tanpa moralisme. Tidak ada yang disebut “salah” atau “benar”. Yang ada hanyalah pertanyaan: Apakah cinta bisa menjadi senjata? Dan apakah kebenaran selalu membawa kebahagiaan?

Serial ini menjadi salah satu yang paling banyak dibahas di TikTok, dengan hashtag #CintaDiBawahTangan mencapai 2,1 miliar tayangan.

5. SCTV – Cinta Sedalam Rindu: Ketika Waktu Tidak Bisa Memulihkan Luka, Tapi Cinta Bisa Membangun Kembali
Ini adalah drama yang membuat jutaan penonton menangis di akhir episode — bahkan ada yang sampai mengunggah video tangisan mereka di TikTok dengan caption: “Ini bukan sinetron, ini terapi.”

Cinta Sedalam Rindu bercerita tentang Nadia (Pevita Pearce) dan Andika (Fedi Nuril), sepasang kekasih yang terpisah selama 12 tahun setelah kecelakaan pesawat yang menewaskan ibu Andika. Nadia, yang merasa bersalah, memilih pergi jauh. Andika, yang tidak bisa move on, tetap tinggal, menjaga toko buku kecil warisan ayahnya, dan menulis 4.327 surat yang tak pernah dikirim.

Ketika mereka bertemu kembali, bukan dalam keadaan bahagia. Mereka penuh luka, dendam, dan rasa takut. Tapi justru di sanalah cinta mulai berbicara — bukan dengan kata-kata romantis, tapi dengan diam, air mata, dan secangkir kopi yang sama seperti dulu.

Sinematografinya luar biasa: warna-warna dingin di awal, perlahan berubah hangat di akhir. Soundtrack “Rindu yang Tak Kunjung Reda” oleh Yovie Widianto menjadi lagu paling didengarkan di Spotify Indonesia tahun ini — bahkan masuk top 10 global untuk genre “Indonesian Ballad”.

Serial ini tidak hanya menghibur. Ia mengajak kita untuk bertanya: Apa yang kita simpan selama bertahun-tahun? Dan apa yang sebenarnya kita takuti untuk maafkan?

6. TRANS 7 – Arisan: Komedi Keluarga yang Bikin Ngakak, Tapi Bikin Renung
Siapa bilang sinetron keluarga harus serius? “Arisan” di TRANS 7 membuktikan bahwa humor bisa menjadi jalan terbaik untuk menyampaikan kebenaran.

Serial ini mengisahkan keluarga Surya, yang setiap Jumat malam mengadakan arisan dengan tetangga-tetangga sekitar. Topiknya bervariasi: dari masakan yang gagal karena garam kebanyakan, sampai tamu tak diundang yang ternyata mantan suami istri yang baru bercerai.

Namun, di balik canda tawa yang bikin perut sakit, tersimpan pesan mendalam: keluarga bukan hanya darah, tapi pilihan untuk tetap hadir.

Deddy Mizwar sebagai Pak Surya dan Cut Mini sebagai Ibu Surya menciptakan chemistry yang langka — natural, hangat, dan penuh kebijaksanaan. Bahkan, banyak keluarga di Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang mulai mengadakan arisan sendiri setelah menonton serial ini — dan mengunggah videonya di media sosial dengan tag #ArisanBersama.

Serial ini juga menjadi contoh bagaimana TV tradisional bisa mengangkat budaya lokal tanpa stereotip. Bahasa sehari-hari, gaya bicara khas Jawa Barat, dan ritual arisan yang autentik membuat penonton merasa seperti sedang menonton keluarganya sendiri.

7. RCTI – Terbelenggu Rindu: Ketika Cinta Menjadi Penjara, dan Kenangan Menjadi Jerat
RCTI kembali membuktikan dominasinya di genre drama psikologis dengan “Terbelenggu Rindu” — sebuah karya yang hampir layak disebut film bioskop, tapi disajikan dalam format sinetron.

Ayu Ting Ting, yang selama ini dikenal sebagai penyanyi dangdut, memberikan penampilan akting paling serius dan memukau dalam karirnya. Ia memerankan Ayu, seorang wanita yang mengalami PTSD setelah kehilangan suami dalam kecelakaan pesawat. Ia menolak semua hubungan, mengisolasi diri, bahkan berhenti bekerja.

Baca Juga  Top 10 Program TV dan Sinetron Terbaik Hari Ini, Rabu 20 Agustus 2025: D’Academy, Panggung Emas Dangdut yang Memukau Hati

Kehadiran terapis muda Erick Estrada — yang juga punya luka masa kecil serupa — menjadi kunci pembuka pintu hatinya. Tapi justru di sinilah konflik terbesar muncul: apakah ia sedang sembuh… atau justru terjebak dalam nostalgia yang menghancurkan?

Gaya penyutradaraan ala film Hollywood: lighting gelap, kamera handheld, monolog internal, dan efek suara yang memperdalam ketegangan. Dialog-dialognya minimalis, tapi sangat kuat: “Aku tidak rindu dia. Aku rindu versi diriku yang dulu bahagia bersamanya.”

Serial ini menjadi trending topic Twitter selama 3 minggu, dan bahkan menjadi bahan diskusi di klinik psikologi di beberapa kota besar.

8. SCTV – Wanita Istimewa: Empat Perempuan Tangguh di Balik Layar Kehidupan
Ini bukan sinetron biasa. Ini adalah dokumenter fiksi yang menyentuh hati. “Wanita Istimewa” mengangkat kisah nyata empat perempuan Indonesia yang bekerja di balik layar — bukan di studio, tapi di jalanan, pasar, dan desa terpencil.

Ada Ibu Siti, sopir truk barang yang mengangkut sayuran dari Jember ke Jakarta demi biaya kuliah anaknya. Ada Bu Rini, juru masak di warung tenda yang setiap pagi bangun jam 3 subuh untuk masak nasi goreng. Ada Ustadzah Fatimah, guru ngaji di desa Kalimantan yang mengajar 80 anak tanpa listrik. Dan ada Ibu Dewi, ibu rumah tangga yang membangun UMKM kerajinan tenun dari rumahnya, dan kini ekspor ke Eropa.

Para pemainnya bukan aktor profesional — mereka adalah perempuan asli yang menjalani kisah tersebut. Dialognya spontan, tanpa naskah berlebihan. Musiknya menggunakan gamelan, suling, dan alat tradisional yang menciptakan atmosfer autentik.

Serial ini bukan hanya menginspirasi — ia mengubah pandangan. Banyak penonton yang mulai menghargai ibu, nenek, atau tetangga yang selama ini mereka anggap “biasa saja”. Organisasi perempuan seperti PKBI dan YKPI bahkan mengadakan diskusi publik berbasis serial ini.

9. TRANS 7 – P.O.V: Pasti Obrolan Viral: Saat Media Sosial Jadi Panggung Kehidupan
Jika Anda pernah menonton TikTok Live, Instagram Story, atau YouTube Shorts, maka “P.O.V: Pasti Obrolan Viral” akan terasa seperti menonton rekaman pribadi Anda sendiri.

Serial ini mengadaptasi konten viral dari media sosial — mulai dari curhat cinta, keluhan ortu, sampai debat politik ringan — dan mengubahnya menjadi narasi drama 30 menit yang utuh.

Misalnya, episode pertama mengisahkan seorang remaja perempuan yang viral karena video “aku dicuekin pacar karena aku nggak pakai hijab”. Di serial ini, kita diajak melihat: siapa dia sebelum viral? Apa yang terjadi di rumah? Bagaimana keluarganya bereaksi?

Aktris yang memerankan karakternya benar-benar meniru logat daerah, slang internet, ekspresi wajah, bahkan cara mengetik di HP. Ini adalah contoh sempurna bagaimana TV tradisional bisa beradaptasi dengan budaya digital tanpa kehilangan esensi humanisnya.

Serial ini juga menjadi alat edukasi: banyak sekolah yang menggunakannya untuk diskusi tentang cyberbullying, privasi digital, dan dampak viralitas.

10. MNCTV – DMD: Panggung Rezeki: Keajaiban di Balik Senyum Para Pedagang Kecil
Terakhir, mari kita singgahi pasar tradisional — tempat rezeki sering datang tanpa permintaan, tapi selalu hadir dengan keikhlasan.

“DMD: Panggung Rezeki” (Demi Mencari Rezeki) adalah serial unik yang menggabungkan unsur religius, humanis, dan kemanusiaan. Setiap episode mengisahkan kisah nyata pedagang kecil di pasar tradisional yang mengalami keajaiban tak terduga.