Deddy Mizwar sebagai Pak Surya dan Cut Mini sebagai Ibu Surya menciptakan chemistry yang langka — natural, hangat, dan penuh kebijaksanaan. Bahkan, banyak keluarga di Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang mulai mengadakan arisan sendiri setelah menonton serial ini — dan mengunggah videonya di media sosial dengan tag #ArisanBersama.
Serial ini juga menjadi contoh bagaimana TV tradisional bisa mengangkat budaya lokal tanpa stereotip. Bahasa sehari-hari, gaya bicara khas Jawa Barat, dan ritual arisan yang autentik membuat penonton merasa seperti sedang menonton keluarganya sendiri.
7. RCTI – Terbelenggu Rindu: Ketika Cinta Menjadi Penjara, dan Kenangan Menjadi Jerat
RCTI kembali membuktikan dominasinya di genre drama psikologis dengan “Terbelenggu Rindu” — sebuah karya yang hampir layak disebut film bioskop, tapi disajikan dalam format sinetron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ayu Ting Ting, yang selama ini dikenal sebagai penyanyi dangdut, memberikan penampilan akting paling serius dan memukau dalam karirnya. Ia memerankan Ayu, seorang wanita yang mengalami PTSD setelah kehilangan suami dalam kecelakaan pesawat. Ia menolak semua hubungan, mengisolasi diri, bahkan berhenti bekerja.
Kehadiran terapis muda Erick Estrada — yang juga punya luka masa kecil serupa — menjadi kunci pembuka pintu hatinya. Tapi justru di sinilah konflik terbesar muncul: apakah ia sedang sembuh… atau justru terjebak dalam nostalgia yang menghancurkan?
Gaya penyutradaraan ala film Hollywood: lighting gelap, kamera handheld, monolog internal, dan efek suara yang memperdalam ketegangan. Dialog-dialognya minimalis, tapi sangat kuat: “Aku tidak rindu dia. Aku rindu versi diriku yang dulu bahagia bersamanya.”
Serial ini menjadi trending topic Twitter selama 3 minggu, dan bahkan menjadi bahan diskusi di klinik psikologi di beberapa kota besar.
8. SCTV – Wanita Istimewa: Empat Perempuan Tangguh di Balik Layar Kehidupan
Ini bukan sinetron biasa. Ini adalah dokumenter fiksi yang menyentuh hati. “Wanita Istimewa” mengangkat kisah nyata empat perempuan Indonesia yang bekerja di balik layar — bukan di studio, tapi di jalanan, pasar, dan desa terpencil.
Ada Ibu Siti, sopir truk barang yang mengangkut sayuran dari Jember ke Jakarta demi biaya kuliah anaknya. Ada Bu Rini, juru masak di warung tenda yang setiap pagi bangun jam 3 subuh untuk masak nasi goreng. Ada Ustadzah Fatimah, guru ngaji di desa Kalimantan yang mengajar 80 anak tanpa listrik. Dan ada Ibu Dewi, ibu rumah tangga yang membangun UMKM kerajinan tenun dari rumahnya, dan kini ekspor ke Eropa.
Para pemainnya bukan aktor profesional — mereka adalah perempuan asli yang menjalani kisah tersebut. Dialognya spontan, tanpa naskah berlebihan. Musiknya menggunakan gamelan, suling, dan alat tradisional yang menciptakan atmosfer autentik.
Serial ini bukan hanya menginspirasi — ia mengubah pandangan. Banyak penonton yang mulai menghargai ibu, nenek, atau tetangga yang selama ini mereka anggap “biasa saja”. Organisasi perempuan seperti PKBI dan YKPI bahkan mengadakan diskusi publik berbasis serial ini.
9. TRANS 7 – P.O.V: Pasti Obrolan Viral: Saat Media Sosial Jadi Panggung Kehidupan
Jika Anda pernah menonton TikTok Live, Instagram Story, atau YouTube Shorts, maka “P.O.V: Pasti Obrolan Viral” akan terasa seperti menonton rekaman pribadi Anda sendiri.
Serial ini mengadaptasi konten viral dari media sosial — mulai dari curhat cinta, keluhan ortu, sampai debat politik ringan — dan mengubahnya menjadi narasi drama 30 menit yang utuh.
Misalnya, episode pertama mengisahkan seorang remaja perempuan yang viral karena video “aku dicuekin pacar karena aku nggak pakai hijab”. Di serial ini, kita diajak melihat: siapa dia sebelum viral? Apa yang terjadi di rumah? Bagaimana keluarganya bereaksi?
Aktris yang memerankan karakternya benar-benar meniru logat daerah, slang internet, ekspresi wajah, bahkan cara mengetik di HP. Ini adalah contoh sempurna bagaimana TV tradisional bisa beradaptasi dengan budaya digital tanpa kehilangan esensi humanisnya.
Serial ini juga menjadi alat edukasi: banyak sekolah yang menggunakannya untuk diskusi tentang cyberbullying, privasi digital, dan dampak viralitas.
10. MNCTV – DMD: Panggung Rezeki: Keajaiban di Balik Senyum Para Pedagang Kecil
Terakhir, mari kita singgahi pasar tradisional — tempat rezeki sering datang tanpa permintaan, tapi selalu hadir dengan keikhlasan.
“DMD: Panggung Rezeki” (Demi Mencari Rezeki) adalah serial unik yang menggabungkan unsur religius, humanis, dan kemanusiaan. Setiap episode mengisahkan kisah nyata pedagang kecil di pasar tradisional yang mengalami keajaiban tak terduga.