Kontroversi dan Kritik Publik
Meskipun mengusung tema nasionalisme yang kuat, film ini justru menuai kritik tajam dari warganet hanya beberapa hari sebelum rilis. Kritik tersebut muncul setelah trailer dirilis di kanal YouTube Perfiki TV, CGV Kreasi, dan Historika Film.
Beberapa poin kritik yang disorot antara lain:
-
Kualitas animasi dinilai kaku dan tidak sebanding dengan standar film layar lebar modern.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
-
Grafis dianggap sederhana, jauh dari ekspektasi penonton yang terbiasa dengan animasi berkualitas tinggi.
-
Storytelling dinilai kurang mengalir dan tidak memberikan kedalaman emosional.
Bahkan, banyak yang membandingkan kualitas film ini dengan Jumbo, salah satu film animasi karya anak bangsa yang dianggap lebih unggul dari segi teknis dan visual.
Reaksi di Media Sosial
Film Merah Putih: One For All menjadi trending topic di platform X (Twitter) pada 10 Agustus 2025, berada di peringkat 40-an. Banyak YouTuber dan konten kreator melakukan reaction video terhadap trailer, yang sebagian besar bernada kritis.
Beberapa komentar warganet yang viral antara lain:
-
“Bapak harusnya sadar kalau ada orang yang mengkritik berarti ada celah yang perlu diperbaiki.”
-
“6,7M dibiayai negara cuma buat film animasi burik gini doang?”
-
“Biasanya orang tua emang begitu, nggak mau dikritik dan selalu merasa paling benar sendiri.”
Tanggapan Produser
Menanggapi kritik tersebut, Toto Soegriwo menyampaikan melalui akun Instagram pribadinya:
“Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?”
Sayangnya, pernyataan ini justru memicu kemarahan sebagian warganet. Banyak yang merasa komentar tersebut menunjukkan sikap anti kritik dan tidak menghargai masukan publik.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya