Frank merasa dia telah dijebak dan bersumpah membalas dendam kepada orang-orang yang mengkhianatinya.
Setelah keluar dari penjara, Frank menghadapi kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar penjara dan bertemu dengan putranya yang telah dewasa.
Namun, daripada mencari kedamaian, Frank semakin terjerumus ke dalam lingkaran balas dendam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Frank mulai merencanakan balas dendamnya terhadap mantan rekan-rekannya, juga mencoba memperbaiki hubungan dengan putranya.
Namun, semakin Frank mendekati tujuannya, semakin jelas bahwa permainan balas dendam ini memiliki konsekuensi yang mematikan.
Malam itu, Frank melacak Jimmy, orang kepercayaan kedua Max, ke sebuah salon pijat terdekat, tetapi Jimmy berhasil melarikan diri sebelum Frank bisa membunuhnya. Keesokan paginya, Frank mengaku kepada Joey bahwa ia masih “dalam permainan,” mendorong Joey untuk berpaling dari Frank.
Kemudian, setelah membunuh salah satu bawahan Max (Tank) di sebuah tempat pemotongan daging terdekat, Frank jatuh pingsan di suite-nya karena kelelahan.
Dan hampir dibunuh oleh Trip, yang mengungkapkan bahwa Simone adalah salah satu pelacurnya dan menuntut Frank membayar apa yang menurutnya menjadi hutangnya. Frank mengancam Trip dengan nyawanya, membuatnya ketakutan dan lari.
Frank mendapat telepon dari Joey yang mulai kembali menggunakan narkoba. Frank menyelamatkan Joey dan mereka berdamai.
Mereka memutuskan untuk singgah ke pemakaman tempat Lorraine dimakamkan, dan, saat di sana, Frank juga berjalan melewati batu nisan Joey, mengungkapkan bahwa “Joey” adalah khayalan Frank.
Frank menyadari bahwa Max dan orang-orangnya membunuh Joey untuk menjaganya tetap diam, sementara semangat Joey mencoba meyakinkan ayahnya untuk “pulang”.
Halaman : 1 2