Topikseru.com – Di tengah hiruk pikuk kehidupan perkotaan yang semakin padat, Pulau Bawean kini mulai menjadi sorotan sebagai destinasi wisata alternatif.
Pulau yang terletak di utara Gresik, Jawa Timur, di tengah Laut Jawa ini disebut-sebut sebagai salah satu hidden gem paling menarik di Indonesia timur.
Keindahan alamnya yang masih alami, masyarakatnya yang ramah, hingga budaya yang khas membuat Bawean berbeda dengan destinasi lain di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pulau ini dikenal luas dengan julukan “Pulau Putri”, karena banyak pria setempat merantau ke luar negeri, sehingga jumlah penduduk perempuan sempat lebih dominan.
Kini, Pulau Bawean menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara yang mencari suasana damai, jauh dari kebisingan kota besar.
Sejarah dan Legenda Pulau Bawean: Lebih dari Sekadar Destinasi Wisata

Pulau Bawean tidak hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga menyimpan sejarah panjang dan cerita rakyat yang hidup di tengah masyarakat.
Pusat Penyebaran Islam di Laut Jawa
Sejarah mencatat, Pulau Bawean menjadi salah satu lokasi penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Timur. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan makam tokoh ulama besar, seperti Syekh Maulana Umar Mas’ud dan Pangeran Purbonegoro, yang hingga kini menjadi tujuan ziarah ribuan peziarah setiap tahunnya.
Selain itu, Pulau Bawean sering dikaitkan dengan aktivitas perdagangan di masa lalu. Meski bukan pusat rempah seperti Maluku, Bawean menjadi jalur penting dalam mobilitas laut di era kerajaan Nusantara.
Legenda Penciptaan Pulau
Masyarakat Bawean masih memegang teguh cerita mitos mengenai asal-usul pulau. Menurut legenda, pulau ini muncul secara ajaib di tengah Laut Jawa, memberi warna tersendiri dalam folklore lokal yang diwariskan turun-temurun. Legenda ini semakin memperkuat daya tarik wisata budaya yang dimiliki Bawean.
Fakta Menarik Pulau Bawean yang Membuatnya Unik
Ada beberapa fakta istimewa yang membuat Pulau Bawean layak disebut surga tersembunyi:
-
Julukan Pulau Putri – Disebut demikian karena tradisi merantau pria Bawean ke Malaysia, Singapura, hingga Kalimantan, membuat populasi wanita di pulau ini lebih banyak.
-
Satwa Endemik Rusa Bawean (Axis kuhlii) – Satwa yang hanya ada di pulau ini dan berstatus kritis di daftar IUCN. Populasinya kini dilindungi ketat oleh pemerintah.
-
Bahasa dan Dialek Bawean – Masyarakat menggunakan bahasa campuran antara Madura, Jawa, dan Melayu, menciptakan dialek khas yang unik.
-
Kekuatan Budaya – Tradisi selamatan, ritual adat, hingga seni musik lokal tetap lestari dan menjadi identitas masyarakat.
Akses Menuju Pulau Bawean: Perjalanan Menyebrangi Laut Jawa
Pulau Bawean bisa diakses melalui laut dan udara, meski jalur laut masih menjadi pilihan utama wisatawan.
Melalui Jalur Laut
-
Kapal Cepat Express Bahari: Rute dari Pelabuhan Gresik ke Bawean dengan waktu tempuh 3–4 jam.
-
Kapal Feri: Lebih ekonomis namun memakan waktu 7–8 jam perjalanan.
Selama perjalanan, wisatawan bisa menikmati pemandangan Laut Jawa yang luas serta merasakan pengalaman berlayar yang menenangkan.
Melalui Jalur Udara
Pulau Bawean kini memiliki bandara kecil di Tambak, meski penerbangan masih terbatas. Akses ini sangat membantu wisatawan yang ingin menghemat waktu perjalanan.
Waktu Terbaik untuk Menikmati Pulau Bawean
Memilih waktu kunjungan sangat penting agar pengalaman liburan lebih maksimal. Pulau Bawean memiliki dua musim utama yang memengaruhi kondisi perjalanan wisatawan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya