Pohon Damai Simempar: Oase Tersembunyi di Deli Serdang

Jumat, 5 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Objek wisara Pohon Damai Simempar menjadi oase tersembunyi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Zei/topikseru.com

Objek wisara Pohon Damai Simempar menjadi oase tersembunyi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Zei/topikseru.com

Simempar menawarkan pengalaman unik dengan tiga air terjun yang lokasinya berdekatan, dengan keunikannya tersendiri. Ada air terjun dengan ketinggian 20 meter hingga 100 meter dengan pesona yang memukau.

“Sangat disarankan bagi pengunjung untuk menggunakan perlengkapan yang sesuai untuk keamanan. Jalur trekking di sini cukup licin dengan akar-akar pohon yang tajam,” ujar Eko.

Untuk menikmati keindahan air terjun pertama, pengunjung harus menempuh perjalanan trekking selama 1,5 hingga 2 jam. Namun, perlu berhati-hati karena akan melintasi hutan yang terjal dan cukup menantang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menikmati petualangan di bawah pohon rimbun sangat menantang fisik, tetapi akan menghadirkan pengalaman baru.

Guna menjamin keselamatan pengunjung, pihak pengelola telah mempersiapkan berbagai mitigasi, salah satunya dengan memasang tali pengaman yang kuat di sepanjang jalur trekking untuk membantu pengunjung mengatasi medan yang berbahaya.

3. Mata Kucing, Kisah Mistis di Balik Keindahan Alam

Di tengah hutan Simempar yang mempesona dan pepohonan pinus yang menjulang, suasana gelap akibat rindangnya dedaunan, terselip cerita mistis yang melegenda.

Baca Juga  3 Tempat Wisata Populer di Sumut dengan Vibes Eropa

Menyusuri hutan lebat Simempar bukan sekadar petualangan biasa, ini tentang menyelami perjalanan spiritual yang meremang.

Suasana tersebut hadir bersamaan dengan keindahan air terjun kedua yang dijuluki sebagai Air Terjun Mata Kucing.

Di balik keindahannya, air terjun ini menyimpan cerita yang menguar di kalangan penduduk sekitar. Pada malam hari, kata mereka, air terjun ini pernah memancarkan cahaya biru pekat yang mirip dengan mata kucing yang bersinar.

Legenda ini juga dirasakan para pengalaman-pengalaman turis dan penduduk setempat yang sering merasakan keajaiban di tempat ini.

Untuk menjaga keasrian dan keindahan alam, pengelola akan meminta para pengunjung agar menjaga kebersihan dan sikap saat berada di sana.

Hal ini telah menjadi keyakinan bahwa setiap tindakan dapat mempengaruhi harmoni alam, mengutip kata Eko, seorang penjaga hutan lokal.

“Tempat ini memiliki aturan konservasi yang jelas. Pengelola memegang kepercayaan penduduk setempat jika di sini mistis dan ada penjaganya,” kata Eko.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

7 Tempat Wisata Hidden Gem di Danau Toba yang Jarang Diketahui
80.000 Wisatawan Padati Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025, Perputaran Uang Tembus Rp6 Miliar
Di Pantai Ujong Manggeng, Matahari Jatuh dalam Dekapan Gelombang Samudera Hindia
10 Destinasi Wisata Aceh yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan: Panorama Laut, Pasir Putih, dan Cerita Unik
Geopark Kaldera Toba Dapat Nilai Positif dari UNESCO: Peringatan Kuning Jadi Titik Balik?
7 Tarian Betawi Paling Terkenal dan Makna Mendalam di Baliknya
Idul Adha 2025 Jatuh pada Jumat 6 Juni: Sudah Laksanakan Sholat Idul Adha, Apakah Nggak Sholat Jumat?
Kasus Penggelapan Mobil di Polsek Sunggal Mangkrak, Kapolda Diminta Bertindak!

Berita Terkait

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 14:05

7 Tempat Wisata Hidden Gem di Danau Toba yang Jarang Diketahui

Senin, 4 Agustus 2025 - 07:01

80.000 Wisatawan Padati Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025, Perputaran Uang Tembus Rp6 Miliar

Minggu, 3 Agustus 2025 - 19:52

Di Pantai Ujong Manggeng, Matahari Jatuh dalam Dekapan Gelombang Samudera Hindia

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 16:52

10 Destinasi Wisata Aceh yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan: Panorama Laut, Pasir Putih, dan Cerita Unik

Rabu, 23 Juli 2025 - 10:20

Geopark Kaldera Toba Dapat Nilai Positif dari UNESCO: Peringatan Kuning Jadi Titik Balik?

Berita Terbaru