Jejak Sabu 100 Kilogram dari Medan: Dikemas dalam Bungkus Kopi, Digagalkan sebelum Sampai ke Tangan Pembeli

Minggu, 18 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Warantukan (kanan) dan Direktur Reserse narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, saat memimpin konferensi pers. Foto: Humas Polda Sumut

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Warantukan (kanan) dan Direktur Reserse narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, saat memimpin konferensi pers. Foto: Humas Polda Sumut

“Dari tangan CT kami menyita barang bukti 33 kilogram sabu yang disimpan dalam kompartemen rahasia sebuah mobil di parkiran supermarket. Sabu itu telah dikamuflase dengan sangat rapi,” kata Kombes Calvijn.

CT menerima imbalan Rp 80 juta untuk setiap pengiriman. Ini bukan kali pertama dilakoni CT, setidaknya menurut pengakuannya sudah mengantar empat kali ke Jakarta, sejak Februari.

“Tugas CT adalah merekrut kurir dan memastikan mobil berisi sabu sampai ke tujuan,” ujar Calvijn.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari CT, rantai jaringan ini mulai terbuka. Polisi mengendus keberadaan tersangka lain dan akhirnya meringkus ZUL, seorang pria yang datang hendak mengambil mobil berisi sabu.

Baca Juga  Polda Sumut Grebek 3 Tempat Hiburan Malam dalam Sebulan, Bongkar Jaringan Narkoba Ekstasi

Penyelidikan membawa petugas ke kontrakan di Komplek Tasbih I. Rumah itu disewa oleh ZUL atas perintah Tong, satu lagi pengendali yang juga buron.

“Di rumah itu kami menemukan 39 kilogram sabu, mesin press plastik, dan bungkus kopi kosong. ZUL berperan sebagai pengemas sabu sebelum dikirim ke Jakarta. Dia bertugas menyamarkannya kemasan menjadi seolah produk kopi kemasan,” beber Calvijn.

Rencana mereka sederhana namun licik. Mobil itu terlihat biasa, sabu disamarkan dalam bungkus kopi.

Skema seperti ini bukan pertama terjadi. Tapi yang membuatnya mengerikan adalah kenyataan bahwa siapa pun bisa jadi bagian dari mata rantai, bahkan tanpa tahu apa yang mereka bawa.

Penulis : Muchlis

Editor : Damai Mendrofa

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kematian Jurnalis Medan Nico Saragih, LBH Medan Desak Polisi Ungkap Penyebabnya
KontraS Kritisi Penangkapan Delpedro Marhaen: Kriminalisasi Aktivis HAM
Korupsi Rp 1,8 Miliar, Mantan Kadis Kominfo Sumut Divonis 16 Bulan Penjara dan Denda Rp 100 Juta
PN Medan Vonis Mati Kurir Bawa 4.833 Ekstasi, Hakim: Tak Ada yang Meringankan
Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kejagung, KPK Tetap Kejar Kasus Google Cloud, Kecolongan?
Syahroni dan Keluarganya Dibunuh! Mayatnya Dikubur Satu Liang di Sebuah Rumah di Indramayu
Nadiem Makarim Bantah Terlibat Korupsi Laptop Chromebook: Saya Tidak Melakukan Apa Pun, Kebenaran akan Keluar
7 Fakta Kasus Korupsi Laptop Chromebook di Kemendikbudristek yang Menyeret Nadiem Makarim

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 14:17

Kematian Jurnalis Medan Nico Saragih, LBH Medan Desak Polisi Ungkap Penyebabnya

Jumat, 5 September 2025 - 23:38

KontraS Kritisi Penangkapan Delpedro Marhaen: Kriminalisasi Aktivis HAM

Jumat, 5 September 2025 - 18:59

Korupsi Rp 1,8 Miliar, Mantan Kadis Kominfo Sumut Divonis 16 Bulan Penjara dan Denda Rp 100 Juta

Jumat, 5 September 2025 - 17:56

PN Medan Vonis Mati Kurir Bawa 4.833 Ekstasi, Hakim: Tak Ada yang Meringankan

Jumat, 5 September 2025 - 15:37

Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kejagung, KPK Tetap Kejar Kasus Google Cloud, Kecolongan?

Berita Terbaru