Kontroversi Arnold Putra: Dari Tas Tulang Manusia hingga Dugaan Penahanan di Myanmar

Rabu, 2 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arnold Putra seorang influencer penuh kontroversi diduga di  tahan Junta MIliter Myanmar (IG: Arnold Putra)

Arnold Putra seorang influencer penuh kontroversi diduga di tahan Junta MIliter Myanmar (IG: Arnold Putra)

Karya ini mendapat sorotan internasional dari berbagai media, termasuk di Inggris, Amerika Serikat, dan Australia.

Banyak pihak mempertanyakan validitas klaim “etis” tersebut, dan mempertanyakan apakah penggunaan bagian tubuh manusia dalam dunia fesyen merupakan bentuk seni, atau pelecehan terhadap martabat manusia.

Akibat kontroversi ini, sejumlah komunitas akademik dan etis bahkan menyerukan investigasi atas sumber tulang manusia tersebut, karena berpotensi melanggar hukum internasional terkait human remains trafficking.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jejak Digital di Wilayah Konflik: Petualangan yang Membawa Masalah

Arnold Putra juga dikenal sebagai seorang digital adventurer. Ia sering mengunjungi daerah-daerah konflik seperti Papua, hutan Amazon, kawasan Timur Tengah, hingga Myanmar.

Dalam setiap perjalanan, ia kerap mendokumentasikan pengalaman ekstremnya melalui media sosial dengan narasi antropologis dan seni eksploratif.

Namun, kehadiran seorang warga asing di wilayah konflik, apalagi dengan aktivitas yang tidak jelas tujuannya, bisa menimbulkan kecurigaan dari rezim berkuasa. Inilah yang diyakini sebagai pemicu utama dugaan penahanan Arnold Putra oleh junta militer Myanmar.

Dugaan Keterlibatan dengan Pemberontak Myanmar

Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, anggota DPR Abraham Sridjaja menyebut bahwa seorang WNI berusia 33 tahun—yang kemudian dispekulasikan publik sebagai Arnold Putra—ditahan dengan tuduhan mendanai kelompok pemberontak di Myanmar.

Baca Juga  Selebgram Arnold Putra Ditangkap Junta Militer Myanmar dan Dihukum 7 Tahun Atas Tuduhan Terorisme

Menurut Abraham, sosok tersebut sebenarnya hanya seorang kreator konten, dan tidak memiliki niatan untuk ikut campur dalam konflik militer Myanmar.

Namun, karena pendekatannya yang tidak lazim, serta kegiatan eksplorasi wilayah sensitif, junta Myanmar menganggap kehadirannya sebagai ancaman terhadap stabilitas nasional mereka.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, telah dihubungi oleh pihak DPR untuk segera menangani kasus ini. Upaya diplomatik sedang diupayakan dengan dua jalur:

1. Amnesti dari Junta Myanmar
Pemerintah berharap bisa melakukan pendekatan kemanusiaan dan diplomatik untuk meminta pengampunan terhadap WNI tersebut, jika memang terbukti tidak bersalah dan tidak memiliki afiliasi politik dengan pemberontak.

2. Deportasi melalui Jalur Diplomasi
Jika pendekatan amnesti tidak berhasil, maka jalur deportasi menjadi alternatif, agar yang bersangkutan segera dipulangkan ke Indonesia tanpa harus menjalani proses hukum militer di Myanmar, yang dikenal kejam dan tidak transparan.

Sayangnya, hingga kini identitas resmi WNI yang ditahan belum diumumkan secara publik oleh pemerintah, meskipun spekulasi semakin kuat bahwa itu adalah Arnold Putra.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kematian Jurnalis Medan Nico Saragih, LBH Medan Desak Polisi Ungkap Penyebabnya
KontraS Kritisi Penangkapan Delpedro Marhaen: Kriminalisasi Aktivis HAM
Korupsi Rp 1,8 Miliar, Mantan Kadis Kominfo Sumut Divonis 16 Bulan Penjara dan Denda Rp 100 Juta
PN Medan Vonis Mati Kurir Bawa 4.833 Ekstasi, Hakim: Tak Ada yang Meringankan
Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kejagung, KPK Tetap Kejar Kasus Google Cloud, Kecolongan?
Syahroni dan Keluarganya Dibunuh! Mayatnya Dikubur Satu Liang di Sebuah Rumah di Indramayu
Nadiem Makarim Bantah Terlibat Korupsi Laptop Chromebook: Saya Tidak Melakukan Apa Pun, Kebenaran akan Keluar
7 Fakta Kasus Korupsi Laptop Chromebook di Kemendikbudristek yang Menyeret Nadiem Makarim

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 14:17

Kematian Jurnalis Medan Nico Saragih, LBH Medan Desak Polisi Ungkap Penyebabnya

Jumat, 5 September 2025 - 23:38

KontraS Kritisi Penangkapan Delpedro Marhaen: Kriminalisasi Aktivis HAM

Jumat, 5 September 2025 - 18:59

Korupsi Rp 1,8 Miliar, Mantan Kadis Kominfo Sumut Divonis 16 Bulan Penjara dan Denda Rp 100 Juta

Jumat, 5 September 2025 - 17:56

PN Medan Vonis Mati Kurir Bawa 4.833 Ekstasi, Hakim: Tak Ada yang Meringankan

Jumat, 5 September 2025 - 15:37

Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kejagung, KPK Tetap Kejar Kasus Google Cloud, Kecolongan?

Berita Terbaru