Namun, untuk bisa mengerjakannya, ia harus menyetor Rp19 juta kepada Suhanda Citra, yang disebut sebagai orang dekat Iskandar, dengan alasan “uang administrasi pembuatan CV.”
“Saya juga mendahului pembelian material bangunan dan menggaji pekerja. Tidak ada bayar fee proyek, cuma buat CV,” jelasnya.
Masalah muncul ketika pembayaran proyek tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Alih-alih menerima Rp 130 juta, Zuhuriah hanya menerima Rp61 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya protes, saya bilang kejam sekali kalian. Katanya sih saya harusnya dapat Rp 71 juta, tapi plastiknya ketukar. Saya juga tidak tahu siapa ‘bos’ yang dimaksud,” ujarnya di hadapan hakim.
Sistem Suap yang Terorganisir
Dalam dakwaan KPK, disebutkan bahwa Terbit Rencana Perangin-angin bersama abangnya Iskandar menerima suap proyek tahun anggaran 2020 – 2021 di berbagai dinas.
Penulis : M Agustian
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya