Topikseru.com -Kasus dugaan penculikan anak SD di Medan gegerkan warga. Surat dari pelaku mengancam akan menjual organ korban jika uang tebusan Rp 50 juta tak segera dikirim.
Kawasan Medan Marelan, Sumatera Utara, mendadak gempar setelah media sosial Facebook dibanjiri unggahan tentang kasus penculikan anak sekolah dasar.
Seorang siswa kelas 2 dari sebuah SD swasta di Jalan Marelan III diduga menjadi korban penculikan yang terekam kamera CCTV.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi pelaku yang berani dan terang-terangan ini memicu keresahan publik serta menyita perhatian aparat penegak hukum.
Detik-Detik Penculikan Terekam Jelas di CCTV Sekolah

Kejadian ini berlangsung pada hari Kamis, 31 Juli 2025, sekitar pukul 11.30 WIB, ketika aktivitas belajar-mengajar masih berlangsung.
Dalam rekaman CCTV yang kini telah viral, tampak seorang perempuan dewasa berjalan cepat sambil menggandeng tangan korban keluar dari lingkungan sekolah.
Tanpa terlihat adanya kecurigaan dari guru maupun petugas sekolah, bocah itu langsung digiring ke arah sebuah mobil yang diduga sudah menunggu di sekitar lokasi.
Informasi dari warga menyebutkan bahwa kendaraan tersebut langsung tancap gas membawa korban ke lokasi yang tidak diketahui. Sejak saat itu, pihak keluarga tidak lagi bisa menghubungi anak tersebut.
Surat Ancaman dan Permintaan Tebusan Muncul di Rumah Korban

Tak berselang lama setelah penculikan, seorang perempuan tidak dikenal mendatangi rumah keluarga korban.
Ia menyampaikan sebuah amplop yang berisi surat ancaman kepada sang nenek korban.
Dalam surat tersebut, pelaku menuntut tebusan sebesar Rp 50 juta dan mencantumkan nomor rekening penerima. Jika uang tidak ditransfer dalam waktu 30 menit setelah surat diterima, pelaku mengancam akan membahayakan nyawa korban.
Surat tersebut bahkan berisi kalimat yang sangat mengerikan:’

“Anak ini tidak akan kembali lagi. Organnya akan lebih mahal dari yang kami minta Rp 50 juta.”
Halaman : 1 2 Selanjutnya