Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Heboh Dugaan Penculikan Anak SD di Medan: Ancaman Mutilasi dan Transfer Uang Rp 50 Juta

×

Heboh Dugaan Penculikan Anak SD di Medan: Ancaman Mutilasi dan Transfer Uang Rp 50 Juta

Sebarkan artikel ini
penculikan anak
kompilasi bukti visual terkait kasus penculikan anak SD di Medan yang terjadi pada Kamis, 31 Juli 2025 di Jalan Marelan III, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan. (Meta Facebook)

Ancaman mutilasi dan penjualan organ tersebut membuat keluarga korban syok dan segera menghubungi pihak berwenang.

Nomor Rekening Tertulis Atas Nama S Marliana Rizky, Netizen Ungkap Jejak Digital

Surat tersebut mencantumkan nama pemilik rekening penerima, yaitu S Marliana Rizky, dari KCP Bank Mandiri Pekanbaru. Informasi ini kemudian menyebar luas di Facebook dan menjadi bahan diskusi para netizen.

Salah satu komentar yang viral datang dari akun Facebook bernama Hendri, yang menulis:

“Kalau polisi gercep (gerak cepat), pasti cepat ketangkap pelakunya. Pemilik rekening dari KC Pekanbaru.”

Komentar ini mendapat ratusan tanda suka dan dibagikan oleh berbagai grup komunitas warga Medan.

Iptu Hamzar seperti yang dilansir dari tribun, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dari keluarga korban dan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.

Baca Juga  Istana Maimun Berduka, Pemangku Kesultanan Deli Wafat

Ia juga menyampaikan bahwa laporan tersebut sudah diteruskan ke Polres Pelabuhan Belawan.

Menurut penjelasannya, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikkan.

“Saat ini kami sedang menyelidiki keberadaan siswa SD tersebut. Kami belum dapat memastikan apakah benar kasus ini murni penculikan atau ada motif lain di baliknya. Yang jelas, keluarga tidak mengenal siapa perempuan yang menjemput anak, maupun yang mengantar surat.”

Upaya pengumpulan data, pelacakan kendaraan, serta analisis jejak digital dari nomor rekening sedang dilakukan. Diharapkan, keberadaan pelaku dapat segera diketahui.

Kejadian tersbeut membuka mata banyak pihak tentang pentingnya sistem keamanan sekolah. Para orang tua yang mengetahui kabar ini mengungkapkan rasa khawatir atas keselamatan anak-anak mereka. Beberapa sekolah swasta dan negeri di Medan mulai mengevaluasi prosedur penjemputan siswa.. (tri)