Menurut Slamet, RDS menjadi otak utama di balik aktivitas tersebut. Dia merekrut empat orang lainnya sebagai “operator” judi online yang setiap hari diwajibkan membuat dan memainkan 10 akun baru dari satu komputer, total mencapai 40 akun baru per hari.
Tujuannya? Mengeksploitasi celah algoritma situs judol, yang memberikan persentase kemenangan lebih tinggi pada akun baru sebagai umpan psikologis.
Main, Menang, Kabur
Strategi yang diterapkan sederhana namun efektif. Setelah satu akun berhasil meraup kemenangan dalam jumlah besar, para operator segera melakukan withdraw, lalu akun ditinggalkan dan diganti dengan akun baru. Siklus ini terus berulang setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Polisi menduga praktik ini telah berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang hingga akhirnya mengundang kecurigaan dan kerugian dari pihak situs penyedia judi.
Yang Lapor Siapa, Bandar Judolnya?
Inilah bagian paling ironis dari kisah ini. Yang melaporkan para pemuda ini bukan keluarga, tetangga, atau aparat resah. Tapi justru pihak pengelola situs judi online sendiri.
Sebuah entitas ilegal, yang semestinya menjadi target penegakan hukum, justru datang ke polisi sambil memasang wajah korban.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya