Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

KontraS Kritisi Penangkapan Delpedro Marhaen: Kriminalisasi Aktivis HAM

×

KontraS Kritisi Penangkapan Delpedro Marhaen: Kriminalisasi Aktivis HAM

Sebarkan artikel ini
KontraS
Kepala Operasional KontraS Sumut, Dinda Zahra Noviyanti

“Reformasi 1998 melahirkan Polri sebagai institusi sipil. Tapi nyatanya, jargon presisi hanya slogan. Yang terjadi, pembungkaman,” ujar Dinda.

Dia juga menyoroti sikap pemerintah yang memberi legitimasi terhadap aparat. Presiden Prabowo Subianto, kata dia, justru memberi sinyal menaikkan pangkat aparat yang terluka saat demonstrasi.

“Belum hilang duka atas sembilan nyawa yang melayang, negara malah memberi penghargaan pada aktor kekerasan. Ini bisa dimaknai polisi akan makin represif,” ucapnya.

Baca Juga  KontraS Sumut Desak Pomdam I BB Tangkap Oknum TNI yang Terlibat Penembakan Anak di Sergai

Tuntutan Pembebasan Delpedro

KontraS mendesak pembebasan Delpedro, staf Lokataru Mujaffar Salim, serta seluruh elemen masyarakat yang ditangkap dalam gelombang demonstrasi.

“Kebebasan berpendapat adalah prinsip dasar HAM. Tidak boleh ada yang membungkamnya,” tegas Dinda.

Dari balik tahanan, Delpedro sempat menulis surat terbuka yang dikonfirmasi tim advokasinya.

“Ini soal masa depan orang banyak yang menggantungkan diri pada pendidikan. Kalau kami diam, bagaimana mereka bisa mengubah nasib?” tulisnya.