Dia menuliskan, “Bu, doakan saya. Dari tadi tidak ada rumah yang dilewati… aduh, saya takutnya ini orang dendam.”
Tak lama setelah itu, komunikasi terputus sekitar pukul 22.00 WITA. Dua hari kemudian, jasad Hijrah ditemukan oleh warga bernama Gufran bersama anggota Linmas, Hamal, di kebun kelapa, Dusun Tangga-Tangga.
Sosok Hijrah di Mata Keluarga
Hijrah dikenal sebagai sosok pendiam, ramah, dan penuh tanggung jawab. Sejak orang tuanya bercerai, ia tinggal bersama neneknya di Desa Maponu, Kecamatan Sarjo. Hampir satu tahun terakhir, ia bekerja di PNM Cabang Lalombi, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sepupunya, Fini, menyebut Hijrah selalu mengutamakan keluarga.
“Dia itu anak baik. Neneknya sakit-sakitan, selama ini dirawat sama Hijrah,” ujar Fini dengan mata berkaca-kaca.
Tragedi ini membuat keluarga dan rekan kerja terkejut sekaligus berduka mendalam. Ibunda korban yang tinggal di Sulawesi Tengah pulang tergesa untuk menyaksikan jenazah anaknya.
Kini, suasana duka menyelimuti Desa Maponu. Warga berdatangan melayat, memberikan doa terakhir untuk Hijrah, pegawai koperasi PNM, gadis muda yang pergi dengan cara tragis di usia 19 tahun.
Halaman : 1 2