Ia disebut-sebut pernah menjabat Ketua Forum Penjaga Alim Ulama (FPAU), meski keberadaan organisasi itu sendiri masih perlu klarifikasi lebih lanjut.
Dari SMP Jadi Korban hingga Berani Melapor
Salah satu korban berinisial ZA mengaku mengalami pelecehan sejak masih duduk di bangku SMP.
Tidak hanya dicabuli, ia juga dipaksa berhubungan badan serta diminta mengirim video asusila setiap kali membutuhkan biaya hidup dari sang kiai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sejak kelas 1 SMP sudah sering dipegang-pegang. Kalau butuh uang, aku diminta kirim video ke dia,” ujar ZA dalam pengakuannya.
Kejadian bejat itu sempat diketahui istri MR, namun alih-alih membela, korban justru dituduh menggoda suaminya hingga ditampar dan diusir dari rumah.
Trauma panjang membuat ZA mengalami tekanan berat sebelum akhirnya berani menceritakan semuanya kepada keluarga besar dan melaporkannya ke polisi.
Langkah berani ZA kemudian diikuti keponakan MR berinisial SA, yang mengaku mengalami nasib serupa. Dengan demikian, hingga kini sudah ada dua korban resmi yang melaporkan dugaan tindak asusila tersebut.
Polisi Tetapkan Tersangka
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Wijaya, mengonfirmasi bahwa laporan tersebut langsung ditindaklanjuti. Setelah pemeriksaan saksi, korban, serta alat bukti, penyidik menetapkan Masturo Rohili sebagai tersangka.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, menambahkan, hasil gelar perkara menunjukkan bukti permulaan yang cukup, sehingga status MR dinaikkan menjadi tersangka.
MR dijerat dengan UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual serta UU No. 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Penyidik kini masih mendalami kemungkinan adanya korban lain. Polisi juga membuka ruang bagi masyarakat yang mengetahui kasus serupa untuk melapor.
Profil Kiai Masturo Rohili
Masturo Rohili (52) dikenal luas sebagai tokoh agama di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Selama bertahun-tahun ia aktif berdakwah, kerap mengisi pengajian dan diundang dalam berbagai kegiatan keagamaan. Reputasinya membuat ia cukup dihormati di lingkungannya.
Selain berdakwah, MR juga mendirikan Yayasan Al Hidayah Arrohiliyah Bekasi (YAHIB) yang menaungi pendidikan anak usia dini hingga pondok pesantren. Beberapa anggota keluarganya ikut terlibat dalam pengelolaan yayasan tersebut.
Tak hanya di bidang pendidikan, Masturo juga dikenal sering menjadi tour leader perjalanan umrah bersama sejumlah biro travel. Bahkan, jejaknya sempat menyentuh ranah politik dengan bergabung dalam struktur salah satu partai di daerahnya.
Kini, semua rekam jejak tersebut tercoreng setelah kasus dugaan pencabulan ini menyeruak ke publik dan menempatkannya di balik jeruji besi.
Halaman : 1 2