Dia juga menilai, sikap Kapolrestabes Medan yang berani datang langsung meminta maaf menjadi contoh kepemimpinan yang layak diapresiasi.
“Polisi yang berani mengakui kesalahan justru makin dihormati. Langkah cepat Kapolrestabes menunjukkan pimpinan bisa jadi teladan,” ujarnya.
Nama Baik Pulih, Tapi Publik Harus Terus Awasi
Dengan disampaikannya permintaan maaf terbuka, Iskandar menyebut satu poin penting somasinya sudah terpenuhi. Namun, ia menegaskan masyarakat harus terus mengawasi proses disiplin terhadap empat anggota polisi yang diperiksa.
“Pemulihan nama baik sudah selesai. Sekarang tinggal komitmen menegakkan disiplin di internal. Masyarakat perlu tahu bahwa ada tindakan nyata terhadap oknum,” kata Iskandar.
Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi jajaran kepolisian, terutama dalam memperkuat pengawasan di lapangan.
“Yang kita dorong bukan sekadar permintaan maaf, tapi reformasi perilaku aparat. Supaya masyarakat kembali percaya bahwa polisi hadir melindungi, bukan menakuti,” tutupnya.