“Setahu saya, tidak dibenarkan. Karena setiap orang yang sudah masuk pesawat sudah melalui tahap sterilisasi dan verifikasi. Kalau penumpang itu tidak mengancam keselamatan, tidak boleh dikeluarkan secara paksa,” tegasnya.
Pernyataan Iskandar ini sekaligus menjadi kritik terhadap koordinasi antarinstansi di bandara, terutama antara petugas penegak hukum dan otoritas penerbangan.
Tak Mau Panjang, Asal Akui Fakta
Meski mengaku kecewa, Iskandar menyatakan tidak ingin memperpanjang masalah—asal pihak terkait mau mengakui kesalahan dan meminta maaf secara terbuka.
“Kalau para pihak hadir, mengakui itu salah, memperbaiki diri, meminta maaf, dan memulihkan nama baik saya, maka saya anggap persoalan ini selesai. Tapi kalau tidak diakui, tentu ini tidak akan selesai,” tuturnya.