“Peran mereka sangat krusial. Mereka tidak hanya merekrut, tapi juga mengatur pembagian hasil dan strategi operasional,” tambah AKBP Chandra.
Total kerugian yang dialami suami Jeon Hye Bin mencapai Rp132 juta. Angka ini belum termasuk kerugian dari korban lain yang masih dalam proses pendataan lebih lanjut.
Respons Publik dan Ancaman terhadap Pariwisata Bali
Kasus ini memicu kekhawatiran di kalangan pelaku pariwisata Bali. Ubud, yang dikenal sebagai destinasi aman dan ramah bagi turis internasional, kini harus berhadapan dengan citra baru yang berpotensi mengusik rasa aman para pelancong.
Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka telah meningkatkan patroli di kawasan wisata, terutama di titik-titik rawan seperti pasar tradisional, tempat ibadah, dan destinasi fotografi populer.
“Kami tidak akan membiarkan Bali jadi sasaran empuk kejahatan transnasional. Kolaborasi dengan otoritas internasional juga terus kami perkuat,” tegas AKBP Chandra.
Jeon Hye Bin Belum Berkomentar, Namun Kasus Ini Jadi Sorotan Media Internasional
Hingga berita ini diturunkan, Jeon Hye Bin belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.
Namun, kasus ini telah menjadi sorotan media Korea dan internasional, terutama karena melibatkan nama selebriti ternama dan modus kejahatan lintas negara yang sangat terorganisir.
Bagi wisatawan, kasus ini menjadi pengingat penting: meski Bali tetap menjadi surga liburan, kewaspadaan terhadap keamanan pribadi—terutama saat membawa barang berharga—tetap wajib ditingkatkan.
Penutup: Kejahatan Tak Kenal Batas, tapi Aparat Tak Tinggal diam
Kasus pencurian dompet suami Jeon Hye Bin di Ubud menjadi cerminan nyata bagaimana kejahatan modern kini bersifat transnasional, terkoordinasi, dan memanfaatkan celah teknologi.
Namun di sisi lain, respons cepat aparat kepolisian menunjukkan bahwa Indonesia—khususnya Bali—tidak tinggal diam menghadapi ancaman terhadap keamanan wisatawan.
Dengan 10 tersangka kini dalam tahanan dan proses hukum sedang berjalan, harapannya kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak: dari pelaku, aparat, hingga para pelancong yang datang mencari keindahan Pulau Dewata.









