TOPIKSERU.COM, MEDAN – Kasus dugaan penganiayaan Masinton Pasaribu terhadap Camelia Neneng Susanty, Wakil Ketua DPRD Tapteng terus bergulir,
Kali ini, Camelia mengungkap sendiri kronologi kejadian dugaan penganiayaan itu dalam konfrensi pers kepada awak media di Medan, Senin (14/10).
Camelia menuturkan, kejadian dugaan penganiayaan itu dilakukan pada Minggu seusai Raperdasus di Hotel Adi Mulia, Kota Medan. Usai berkegiatan, Camelia dengan rombongan pun pergi bersantai di tempat kuliner durian Sibolang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami makan durian dan minum-minum begitu lah. Karena teman partai juga banyak di sana. Sebelum jam 12 malam, saya mau pulang ke Tapteng, Pandan,” kata Camelia.
Masinton tak Terima Salam Camelia
Saat hendak beranjak pulang, dirinya pun ingin permisi dengan Masinton dan Sarma Hutajulu yang juga berada dilokasi.
“Pak Masinton juga panggil saya untuk berjumpa sama mereka. Saya salam pak Masinton, dan dia tidak terima,” ujarnya.
Sewaktu mau duduk, lanjut Camelia, Masinton yang saat ini mencalonkan diri sebagai Bupati Tapteng itu menarik bajunya dengan kedua tangannya. Ia lalu menanyakan kenapa dirinya tidak sejalan dan kenapa tidak tegak lurus.
“Saya tidak ingat lagi dia berkata apa. Cuma saya langsung syok. Begitu saya duduk, saya ingat betul kancing itu melompat. Kebetulan saya pakai baju partai dengan lengan panjang cuma saya lipat karena sudah selesai acara,” jelasnya.
Camelia mengaku hanya bisa diam sembari membaguskan baju yang ia gunakan. Ia pun sempat mengatakan kepada Sarma karena baju yang digunakannya tersebut terbuka hingga kancing bawah.
“Itu terbuka tinggal kancing paling bawah. Di situ saya tidak fokus lagi. Lalu, teman saya mengajak pulang. Saya masih permisi. Saya ke mobil, saya nangis, saya bilang kenapa kalian tak bela saya, waktu saya lapor ke polisi,” ujarnya.
Menyikapi perilakuan tersebut, Camelia pun langsung melaporkan hal itu ke Polrestabea Medan.
Dalam laporannya, Ia menerangkan bahwa pada bagian dadanya memang ada memar. Ia menduga, memar itu akibat perlakuan Masinton.
“Saya kurang tahu, saya buka dalaman saya, memang ada memar. Mungkin karena dia menarik baju saya,” sebutnya.
Atas hal itu, Camelia pun sempat menjalai perawatan di RS Pirngadi. Awalnya ia meminta untuk istirahat, namun tim medis mengarahkannya ke bagian IGD.
“Karena tensi saya tinggi, saya dianjurkan dokter rawat inap. Rencananya cuma mau satu malam. Cuma dokter melarang saya pulang. Lalu Rabu malam saya permisi untuk pulang dan hari Kamis saya keluar dari rumah sakit,” pungkasnya.
Penulis : Edward Gilbert Munthe
Editor : Damai Mendrofa