TOPIKSERU.COM, MEDAN – Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Wira Karya Indonesia (WKI) mendesak kepolisian mengusut kasus perampokan sopir taksi daring Khairul Putra Harahap yang terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Wira Karya Indonesia, Edison Tamba menilai aksi begal dan kriminal menjadi tamparan keras bagi aparat keamanan agar lebih ekstra dalam menindak para pelaku.
“Saya mendapat kabar, sahabat saya Putra ini orang baik tetapi menjadi korban perampokan saat membawa sewa. Artinya jika orang baik menjadi korban begal atau perampok, menunjukkan bahwa kurang ekstranya kepolisian sehingga para bandit ini berani terang-terangan melakukan aksi kejahatan” kata pria yang karib disapa Edoy, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria yang juga Ketua Umum Jaringan Pergerakan Masyarakat Bawah (Jaga Marwah) menegaskan maraknya perampokan mobil serta aksi begal harus mendapat tanggapan serius oleh institusi Polri, TNI dan juga Menteri HAM.
Menurutnya, penindakan tersangka harus ada contoh secara tegas. Misalnya, tembak di tempat, agar memberikan efek jera dan menjadi pengingat bagi pelaku lainnya.
“Kami Depidar WKI Sumatera Utara mendukung aparat kepolisian agar perampok, begal atau geng motor ini ditembak di tempat. Semoga di masa kepemimpinan Presiden Parbowo Subianto, Menteri HAM Natalius Pigai, Kapolri dan TNI mengkaji agar penindakan berupa tembak ditempat bagi perampok, begal atau geng motor,” ujar Edison Tamba.
Sebelumnya, seorang pria bernama Khairul Putra Harahap, yang berprofesi sebagai pengemudi taksi online kritis setelah diduga menjadi korban begal oleh penumpangnya sendiri.
Peristiwa naas itu terjadi di dekat Hotel Danau Toba, Jalan Imam Bonjol, Medan, pada Senin (4/11) dini hari. Berdasarkan informasi, korban mendapatkan orderan secara offline.
Penulis : Mhd Ardiyansyah
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2 Selanjutnya