TOPIKSERU.COM, MEDAN – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menanggapi peristiwa penyerangan prajurit TNI dari Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan terhadap warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang.
Sahroni awalnya menyampaikan bahwa menyerahkan penyelesaian persoalan tersebut kepada pihak TNI.
Namun, dia justru mengatakan peristiwa yang menewaskan seorang warga itu tidak semata-mata salah dari prajurit TNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Rakyat kita ini kadang arogansinya muncul karena apa, narkoba, minuman keras. Yang disalahin sekarang ini kebanyakan ya TNI, Polisi dan para pejabatnya. Kita kan enggak tahu rakyat itu melakukan sesuatu merugikan siapa,” kata Ahmad Sahroni di Mapolda Sumut, Jumat (15/11).
Politikus Partai NasDem ini menilai ada masyarakat yang sudah diimbau tetapi merasa tidak bersalah dan akhirnya melakukan tindakan.
Menurutnya, masyarakat juga tidak boleh melakukan tindakan semena-mena.
“Rakyat juga jangan semena-mena, enggak bolah. Tetapi kalau dilakukan semena-mena enggak mau, seolah-olah institusi menganiaya, mendzolimi, padahal sebaliknya rakyatnya yang sok-sokan, sok arogan, sok kuat,” ujar Sahroni.
“Nah, makanya dibikin premanisme balik dia kewalahan. Nah itu, terkadang kita butuh informasi yang tepat dari TNI,” imbuhnya.
Puluhan Prajurit Terlibat Penyerangan Warga
Kodam I Bukit Barisan mengonfirmasi sebanyak 33 prajurit TNI AD dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan terlibat penyerangan warga di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang.
Peristiwa penyerangan oleh oknum prajurit TNI AD terhadap warga di Desa Selamat dan Desa Cinta Adil, pada Jumat (8/11) malam itu menyebabkan korban jiwa.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) Kodam I Bukit Barisan Kolonel Inf Dody Yudha mengatakan para prajurit yang terkonfirmasi terlibat dalam peristiwa tersebut sedang menjalani pemeriksaan oleh POMDAM I Bukit Barisan.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa
Halaman : 1 2 Selanjutnya