“Diduga oknum prajurit yang terkonfirmasi terlibat penyerangan warga ada 33 orang,” kata Kolonel Inf Dody Yudha saat memberikan keterangan pers, Minggu (10/11).
Kolonel Dody mengatakan POMDAM I Bukit Barisan selain memeriksa para prajurit terlibat penyerangan warga desa, juga sedang melakukan penyelidikan terkait motif penyerangan.
“Sedangkan untuk motif peristiwa saat ini masih proses pemeriksaan. Untuk informasi awal bahwa peristiwa ini karena ada perkelahian sehingga terjadi penyerangan,” ujar Dody.
Peristiwa Penyerangan
Peristiwa penyerangan brutal prajurit TNI AD dari Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, ini terjadi pada Jumat (8/11) malam.
Akibatnya, seorang warga bernama Raden Aliman Barus (62), meninggal dunia dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka dari luka ringan hingga berat.
Selain itu, para prajurit itu juga dilaporkan membawa sejumlah alat mulai dari senjata tajam, benda tumpul, dan menganiaya pria yang berada di lokasi.
Mereka bahkan sampai masuk ke dalam rumah warga dan menganiaya beberapa orang.
Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen TNI Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas tindakan anak buahnya tersebut.
Hal itu disampaikan Pangdam saat menghadiri prosesi adat pemakaman Raden Barus di Desa Selamat pada Minggu (10/11).
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Kodam I Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalau pun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Letjen TNI Mochammad Hasan.












