Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

LBH Medan Sesalkan Sikap Ahmad Sahroni, Wakil Rakyat Tak Pakai Perspektif Korban

×

LBH Medan Sesalkan Sikap Ahmad Sahroni, Wakil Rakyat Tak Pakai Perspektif Korban

Sebarkan artikel ini
Ahmad Sahroni
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Foto: tangkapan layar video

“Rakyat kita ini kadang arogansinya muncul karena apa, narkoba, minuman keras. Yang disalahin sekarang ini kebanyakan ya TNI, Polisi dan para pejabatnya. Kita kan enggak tahu rakyat itu melakukan sesuatu merugikan siapa,” kata Ahmad Sahroni di Mapolda Sumut, Jumat (15/11).

Politikus Partai NasDem ini menilai ada masyarakat yang sudah diimbau tetapi merasa tidak bersalah dan akhirnya melakukan tindakan.

Menurutnya, masyarakat juga tidak boleh melakukan tindakan semena-mena.

“Rakyat juga jangan semena-mena, enggak bolah. Tetapi kalau dilakukan semena-mena enggak mau, seolah-olah institusi menganiaya, mendzolimi, padahal sebaliknya rakyatnya yang sok-sokan, sok arogan, sok kuat,” ujar Sahroni.

“Nah, makanya dibikin premanisme balik dia kewalahan. Nah itu, terkadang kita butuh informasi yang tepat dari TNI,” imbuhnya.

Puluhan Prajurit Terlibat Penyerangan Warga

Kodam I Bukit Barisan mengonfirmasi sebanyak 33 prajurit TNI AD dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan terlibat penyerangan warga di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang.

Baca Juga  LBH Medan Soroti Tuntutan 1 Tahun Penjara untuk Sertu Riza Pahlivi dalam Kasus Penyiksaan Remaja 15 Tahun hingga Tewas

Peristiwa penyerangan oleh oknum prajurit TNI AD terhadap warga di Desa Selamat dan Desa Cinta Adil, pada Jumat (8/11) malam itu menyebabkan korban jiwa.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) Kodam I Bukit Barisan Kolonel Inf Dody Yudha mengatakan para prajurit yang terkonfirmasi terlibat dalam peristiwa tersebut sedang menjalani pemeriksaan oleh POMDAM I Bukit Barisan.

“Diduga oknum prajurit yang terkonfirmasi terlibat penyerangan warga ada 33 orang,” kata Kolonel Inf Dody Yudha saat memberikan keterangan pers, Minggu (10/11).

Kolonel Dody mengatakan POMDAM I Bukit Barisan selain memeriksa para prajurit terlibat penyerangan warga desa, juga sedang melakukan penyelidikan terkait motif penyerangan.

“Sedangkan untuk motif peristiwa saat ini masih proses pemeriksaan. Untuk informasi awal bahwa peristiwa ini karena ada perkelahian sehingga terjadi penyerangan,” ujar Dody.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *